4 Kapal Perang Amerika Merapat ke Perairan Israel, Konsentrasi Angkatan Laut Terbesar Dalam Sejarah

4 Kapal Perang Amerika Merapat ke Perairan Israel, Konsentrasi Angkatan Laut Terbesar Dalam Sejarah

4 kapal perang Amerika merapat ke perairan Israel dan ini merupakan konsentrasi Angkatan Laut terbesar dalam sejarah.-tangkapan layar X@ivan_8848-

Adapun dua kapal perang lainnya yaitu Reagan berada di Jepang dan Nimitz berada di Pangkalan Angkatan Udara Kitsap di Washington yang bersiap untuk dinonaktifkan pada tahun 2025.

"Austin telah memerintahkan untuk meningkatkan perlindungan pasukan Amerika serta  meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel,” ungkap pentagon dikutip dari NYPost.

BACA JUGA:Kepala BP2MI Penuhi Panggilan Bareskrim Diperiksa Terkait Inisial T Pengendali Judi Online

BACA JUGA:Hari Ini Suami Kimberly Ryder Bakal Diperiksa Kembali Terkait Dugaan Penggelapan Mobil

Kapal perang tersebut dikerahkan juga untuk memastikan Amerika Serikat siap dalam menanggapi berbagai kemungkinan.

Meskipun demikian belum dijelaskan dengan pasti kapan pesawat tempur dan kapal tambahan akan tiba di Timur Tengah, namun diperkirakan F-22 akan segera datang dalam beberapa hari mendatang.

Sabrina Singh selaku Perwakilan Pentagon juga menyarankan pada hari Jumat lalu, bahwa Amerika dapat mengerahkan pasukan tambahan ke daerah tersebut untuk mempertahankan sekutu dan aset Amerika dari kemungkinan serangan oleh Iran atau proksinya.

Bala bantuan tersebut datang setelah Presiden Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas pengerahan pertahanan Amerika tambahan untuk melindungi Israel dari serangan rudal dan drone.

BACA JUGA:Laba Bersih FIF Tumbuh 11,7 Persen di Pertengahan Tahun 2024

BACA JUGA:Tes di Ajang Drag Bike, Segini Kecepatan Motor Listrik Polytron di Trek Lurus 201M

Austin mengatakan kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant, bahwa Amerika berkomitmen untuk membela Israel dengan pasukannya yang baru diperkuat. 

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah menyerukan serangan langsung terhadap negara Yahudi tersebut atas pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. 

Pembunuhan itu terjadi dalam waktu 24 jam setelah tewasnya komandan militer Hizbullah Fuad Shukr, yang diyakini telah memerintahkan serangan roket di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan menewaskan 12 anak bulan lalu.

Karena Teheran dan proksinya yang bersumpah untuk membalas dendam, Amerika mengatakan pihaknya khawatir perang habis-habisan antara Israel dan Iran akan meletus.

Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan kekacauan antara Israel dan Palestina di Gaza serta menyebar ke seluruh Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads