Nilai Tukar Rupiah Mulai Menguat, Kepala Bappenas: Ekonomi Indonesia 2025 Baik-baik Saja
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa optimis bahwasanya keadaaan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik di tahun 2025.-Sabrina Hutajalu-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa optimis bahwasanya keadaaan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik di tahun 2025.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara forum ‘2025 Economic Perspective’ yang diselenggarakan oleh Jakarta Globe di Jakarta Pusat pada Senin 26 Agustus 2024.
"Tahun 2025 menurut saya alhamdulillah keadaan ekonomi baik-baik," kata Suharso.
BACA JUGA:Doli Minta Partai Golkar Tak Beri Sanksi Airin Usai Maju Jadi Cagub Banten Lewat PDIP
BACA JUGA:Venna Melinda Klarifikasi Soal Masih Berstatus Istri Ferry Irawan Walau Sudah Gugat Cerai
Suharso juga menambahkan bahwasanya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini perlahan mulai menguat.
"Kalo kita lihat respon market di dunia hari ini, karena ekspektasi yang tinggi tehadap federal research dimana itu akan benar-benar terjadi suku bunga akan turun dan sekarang juga rupiah kita sudah mulai menguat," terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Suharso, saat ini dunia tengah menanti hasil dari pemilu Amerika Serikat yang akan datang.
BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Pekan Ini 26 Agustus-1 September 2024, Banyak Film Seru!
BACA JUGA:Kebakaran Gedung RSPP Jaksel Diduga dari Panel Listrik, Pasien Dievakuasi
Suharso menerangkan bahwasanya hal ini tentu menjadi penting, karena AS telah menjadi salah satu kontributor utama surplus perdagangan Indonesia.
"Dunia hari ini saya kira secara politik kita ingin menantikan hasil pemilu Amerika akan datang, siapa yang akan menang. Kamala Harris? atau Donald Trump?," tambahnya.
Dirinya melihat, watak kepemimpinan Donald Trump dalam ekonomi hampir semua pebisnis menyukainya.
BACA JUGA:KPU Berikan Sanksi Tegas Kepada Cakada yang Tak Laporkan Dana Kampanye: Pelantikan Akan Ditunda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: