CEO Kereta Api se-ASEAN Berkumpul di Bandung, Bahas Transportasi Berkelanjutan Ramah Lingkungan

CEO Kereta Api se-ASEAN Berkumpul di Bandung, Bahas Transportasi Berkelanjutan Ramah Lingkungan

ASEAN Railway CEO Conference ke-44 resmi dibuka di Bandung, Jawa Barat pada hari ini Selasa 3 September 2024-Dok.KAI-

BANDUNG, DISWAY.ID -- ASEAN Railway CEO Conference ke-44 resmi dibuka di Bandung, Jawa Barat pada hari ini Selasa 3 September 2024.

CEO PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, bahwa keluaran dari ARCEOs’ Conference ke-44 ini adalah untuk memperkuat hubungan, dan kerja sama antara operator perkeretaapian dan para pelaku industrinya di ASEAN.

Didiek menegaskan, bahwa bersama mereka dapat mencapai sesuatu yang lebih banyak dan benar-benar mewujudkan semangat ASEAN.

BACA JUGA:Kembangkan Bisnis Mie Berbahan Sagu, Yenny Widjaya: Ini Makanan Asli Nenek Moyang Kita

BACA JUGA:Hemaviton Fit & Health Festival 2024, Jadi Inspirasi Masyarakat Bandung Agar Hidup Sehat dan Aktif

Yakni saling menguntungkan, kesuksesan bersama, dan ketahanan bersama atas berbagai tantangan yang datang.

Tahun ini, tema yang diusung ialah 'Driving Sustainability with Digital Innovation'.

Didiek meyakini tema ini berangkat dari tantangan global yang kita hadapi, termasuk kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi operasional, dan memenuhi kebutuhan meningkatnya permintaan akan pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan.

"Apalagi perkembangan teknologi dan perubahan permintaan pelanggan memainkan peran penting dalam pembentukan fokus kita," ucap Didiek saat memberi sambutannya.

Didiek menyebut bahwasanya, konferensi perubahan iklim 2023, menandai titik balik bagi Asia Tenggara, dengan hampir seluruh negara ASEAN berkomitmen terhadap net zero emission yang mencakup 91% keluaran karbon di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Bukan di Hotel Mewah, Paus Fransiskus Menginap di Kedubes Vatikan Jakarta

BACA JUGA:Ditanya Soal Prestasi Selama di Gerindra, Begini Jawaban Andra Soni

Untuk perkeretaapian lanjut Didiek, hal ini diterjemahkan menjadi sebuah urgensi untuk menyelaraskan operasi dengan tujuan tersebut.

"Dengan inovasi digital, kita dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi jejak karbon, dan berkontribusi pada transisi menuju perekonomian rendah karbon," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: