Rencana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, KAI Commuter Angkat Bicara

Rencana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, KAI Commuter Angkat Bicara

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan bahwasanya pihaknya akan mendukung apapun keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan terkait tarif KRL berbasis NIK.-Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID - KAI Commuter menanggapi soal rencana pemerintah untuk menaikan tarif KRL berbasis NIK.

Meskipun masih belum diputuskan, namun wacana tersebut menuai pro dan kotra di kalangan masyarakat khususnya pengguna KRL.

VP Public Relation KAI Commuter Joni Martinus mengatakan bahwasanya pihaknya akan mendukung apapun keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

BACA JUGA:Kemen PPPA Prihatin Kejahatan dengan Pelaku Anak Terus Terjadi

BACA JUGA:Serbu Kode Redeem FF Hari Ini 8 September 2024, Borong Hadiah Skin hingga Diamond Terbaru

"Kita tau bahwasanya tarif commuter ini menggunakan skema public service obligation (PSO) yang dapat subsidi dari pemerintah," kata Joni saat ditemui Disway di Jakarta Pusat Minggu 8 September 2024.

"Tentu kami dari sisi KAI Commuter, apapun nanti yang jadi kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, tentu kita akan dukung dan kita akan laksanakan kebijakan tersebut," tutur Joni.

Joni menegaskan apapun keputusan dari pemerintah, tentu akan berdampak terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Ditolak Warga Jatinegara, Rano Karno: Kalau Mau Datang, Kasih Tau Biar Ga Kaget

BACA JUGA:Amerika dan Inggris Kembali Gempur Yaman, Hoithi Incar Kapal Induk Roosevelt dan Lincoln

Untuk itu, KAI Commuter kata Joni akan ikuti arahan dan kebijakan dari pemerintah.

"Karena kita pasti sama-sama meyakini apa yang nanti diputuskan oleh pemerintah itu tentu akan berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat," tutur Joni

"Pokoknya kami akan ikuti arahan dan kebijakan dari pemerintah," tandasnya.

BACA JUGA:Roberto Mancini Blak-blakan, Akui Kehebatan Taktik Shin Tae-yong Sulitkan Arab Saudi: Ternyata Sangat Sulit!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: