BINUS School Simprug Beberkan Bukti, Bantah Tuduhan Bullying Hingga Pelecehan Seksual

BINUS School Simprug Beberkan Bukti, Bantah Tuduhan Bullying Hingga Pelecehan Seksual

Pihak dari korban dugaan perundungan di SMA Binus School Simprug mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 23 September 2024.-Dok. Binus School Simprug-

"Dan kita lihat videonya, tidak ada di sana pemaksaan. Tidak ada pemaksaan, tidak ada penyeretan. Mereka datang masuk (toilet) sendiri, volunteer."

Begitu pula pada peristiwa di tanggal 31 Januari 2024.

Selain itu, jumlah siswa yang keluar dan masuk toilet pun dihitung sama. Sehingga mematahkan tuduhan bahwa ada orang yang menunggu di toilet.

"Padahal diceritakan di dalam podcast-podcastnya itu, seakan-akan dia dipaksa datang ke toilet, kemudian dipukuli. Waktu datang ke toilet, katanya sudah ada orang di dalam itu, menunggu dia, dan sebagainya-sebagainya. Bahkan dikatakan dia dipukuli oleh tiga orang. Nah, seperti itu. Berdasarkan fakta-fakta yang kami lihat itu, itu tidak ada."

BACA JUGA:Kuasa Hukum Ungkap Pelaku Dugaan Pembulian di Binus Simprug: Ada Anak Pejabat hingga Ketua Partai!

Sementara pada rekaman amatir salah satu siswa yang turut berada di dalam toilet tersebut, terlihat perkelahian hanya terjadi satu-lawan-satu, bukan satu orang dikeroyok oleh banyak orang.

Kemudian, berdasarkan kesaksian para siswa yang terlibat, tidak ada yang membenarkan pengeroyokan.

Ia pun tak menampik bahwa RE dibawa ke klinik sekolah setelah perkelahian ini terjadi sehingga akhirnya ada proses pemeriksaan.

Bahkan, pernyataan adanya satpam yang melihat peristiwa ini juga dibantah oleh pihaknya.

"Nah di dalam berita-berita yang kami lihat, dikatakan pula lagi, katanya, sebenarnya peristiwa pengeroyokan itu ada dilihat oleh satpam, tapi dibiarkan katanya," lanjutnya.

BACA JUGA:Keren! Mahasiswa BINUS Bentangkan Karya Seni Visual Terpanjang di Wall Climbing Tertinggi, Catat Rekor MURI

Sedangkan pihaknya juga telah memeriksa semua satpam yang bekerja di sekolah tersebut dan tidak ada yang mengatakan melihat peristiwa tersebut.

Meski begitu, pihaknya terbuka dengan kemungkinan apabila peristiwa bullying tersebut tidak terlihat dari pengawasan dan penyelidikan.

"Kecuali peristiwa itu tidak terlihat, dan tidak diketahui oleh sekolah, dan itu hanya bisa dijelaskan oleh para pihak siswa yang terlihat. Dan ini telah diperiksa oleh polisi," lanjutnya.

Sehingga, pihaknya menghormati proses penyidikan yang saat ini mulai berlangsung dan memastikan sanksi sesuai ketentuan apabila terbukti memang adanya bullying.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads