Soal Polemik Kadin, Rocky Gerung Duga Arsjad Rasjid Jadi Korban Rekayasa Kubu Anindya Bakrie
Rocky Gerung Bahas Soal polemik Kadin-Indonesia Lawyers Club-YouTube Channel
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pengamat politik Rocky Gerung menilai Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menjadi korban rekayasa kubu yang menghendaki Munaslub dan memilih Anindya Bakri sebagai Ketum Kadin yang baru.
Ia mengatakan, dari awal Munaslub Kadin tidak untuk melengserkan Arsjad Rasjid, tapi memang Munaslub dilakukan untuk menunjuk ketua Kadin yang baru.
BACA JUGA:Kata Menkumham Soal Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Baru, Kami Ikut Sesuai Aturan
BACA JUGA: Jadi Ketum Kadin 2024-2029, Anindya Bakrie: Siap Sukseskan Program Prabowo Gibran
Rocky mengatakan, melengserkan Arsjad dengan mencari-cari kesalahannya untuk melakukan Munaslub tidak dibenarkan dalam ketentuan maupun aturan Kadin.
"Tidak ada prinsip Munaslub itu untuk melengserkan Arsjad, kecuali Arsjad ada melanggar UU dan aturan tentang Kadin," kata Rocky Gerung kepada wartawan, Minggu, 15 September 2024.
Rocky berpandangan, pada dasarnya Arsjad itu tidak layak untuk dilengserkan. Oleh karenanya, pihak yang berseberangan dengan Arsjad melakukan manuver dengan upaya agar Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan.
BACA JUGA:Anindya Bakrie Bakal Lapor ke Jokowi Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin
BACA JUGA:Pesan Menteri Investasi Rosan Roeslani Pada Anindya Bakrie yang Terpilih Menjadi Ketum Kadin
"Munaslub itu karena direkayasa untuk dilengserkan bukan karena dia (Arsjad) berbuat salah," ucapnya.
Menurut Rocky, Arsjad bisa dilengserkan dengan dalih rekayasa atau kekuatan uang yang dimiliki oleh rivalnya yakni Anindya Bakrie.
"Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan dengan rekayasa, dengan uang, oleh karena itu ada Munaslub. Untuk kepentingan siapa? Kepentingan dari kubu Anin," tutup Rocky Gerung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: