Dipecat dari PDIP, Eks Caleg Terpilih Tia Rahmania Sambangi Mabes Polri

Dipecat dari PDIP, Eks Caleg Terpilih Tia Rahmania Sambangi Mabes Polri

Mantan Calon Legislatif (Caleg) terpilih PDI Perjuangan (PDIP), Tia Rahmania mendatangi Mabes Polri untuk berkonsultasi terkait keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang mengakomodir keputusan mahkamah partainya-Disway.id/Rafi Adhi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Calon Legislatif (Caleg) terpilih PDI Perjuangan (PDIP), Tia Rahmania mendatangi Mabes Polri untuk berkonsultasi terkait keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang mengakomodir keputusan mahkamah partainya.

Tia yang didampingi Kuasa Hukumnya, Jupryanto Purba mengatakan dirinya konsultasi terkait langkah hukum.

BACA JUGA:Tia Rahmania Gugat PDIP Pasca Dipecat Sebagai Kader, Ronny Talapessy: Akan Kami Hadapi

BACA JUGA:PDIP Beberkan Kronologi Pemecatan Tia Rahmania, Terbukti Penggelembungan Suara di Pileg 2024

"Kami secara khusus hadir di Mabes Polri karena ingin melakukan konsultasi langkah-langkah hukum ataupun langkah-langkah yang bisa kita lalukan menghadapi situasi yang ada," katanya kepada awak media, ditulis Sabtu 28 September 2024.

Diungkapkannya, terkait putusan tersebut dirinya merasa kecewa lantaran dituduh menggelembungkan suara. 

Menurutnya,  hasil putusan Bawaslu Provinsi bukan seperti itu adanya.

"Saya bertujuan untuk membersihkan nama baik saya. Saya seorang dosen, saya juga seorang ibu, dan saya tidak ingin dikenal sebagai seseorang yang tidak berintegritas," ujarnya.

Ditegaskannya, dirinya tidak berupaya kembali menjadi legislator, yang terpenting menurutnya mengembalikan nama baik.

BACA JUGA:PDIP Bantah Pemecatan Tia Rahmania karena Kritik Nurul Ghufron

"Sebagai seorang ibu, saya tidak ingin anak saya, cucu saya ketika nanti membaca rekam jejak digital saya dianggap melakukan kerja-kerja politik dengan cara yang jahat, mencuri suara dari rekan saya," ucapnya.

Dirinya yang merupakan dosen juga merasa memiliki tanggungjawab moral untuk mengajarkan nilai baik. 

Dituturkannya, langkah hukum perlu dilakukan untuk mendapatkan keadilan.

"Itu yang menjadi sasaran saya, dari beliau juga saya belajar banyak terkait dorongan seorang perempuan untuk selalu berusaha, selalu berani, dan kemudian juga dari beliau saya melihat contoh-contoh baik seorang pemimpin perempuan yang baik walaupun dalam keadaan sulit," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: