Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, Pertamina Siap Rebut Peluang Pertumbuhan
Pertamina International Shipping (PIS) siap memanfaatkan momentum kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia. -Pertamina-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pertamina International Shipping (PIS) siap memanfaatkan momentum kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia.
Direktur Tanker Minyak Mentah dan Minyak Bumi PIS Brilian Perdana mengatakan bahwasanya, selain posisi yang strategis sebagai poros maritim dunia, beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia juga berencana meningkatkan produksi LNG mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Kebutuhan LNG dunia akan terus meningkat sekitar 5 persen per tahun dan akan mencapai 666 mtpa (million tonnes per annum) pada 2033. Guna memenuhi permintaan tersebut, diperkirakan butuh 100 kapal baru dalam 9 tahun mendatang," kata Brilian Senon 30 September 2024.
BACA JUGA:Aktor Lee Joon Gi Bakal Sapa Penggemar Indonesia dalam Tur Asia 2 November 2024
BACA JUGA:ALETRA Siapkan Fasilitas Penelitian Kendaraan Listrik Berbasis RHD
“Itu sebabnya kami berusaha meremajakan usia armada kami. Pada saat bersamaan, kami juga terbuka dan berusaha mengadopsi teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan baik dari segi efisiensi maupun konsumsi untuk memenuhi tingginya kebutuhan tersebut," imbuh Brilian.
Brilian menjelaskan bahwa LNG sudah terbukti dapat menjadi sumber energi alternatif dengan emisi yang lebih rendah dari sumber energi lain.
Apalagi komoditas ini juga memiliki peranan penting dalam mendukung transisi energi.
BACA JUGA:Ida Fauziyah-Abdul Halim Resmi Mundur, Muhadjir dan Airlangga Jadi Plt
BACA JUGA:PDIP Mengecam Keras Peristiwa Pembubaran Paksa Diskusi di Hotel Grand Kemang
Mengantisipasi hal tersebut, PIS bersiap memasuki pasar LNG dengan memiliki kapal pengangkut LNG.
Kapasitas dan portfolio PIS sebagai perusahaan maritim logistik di pasar internasional menjadi modal kuat PIS untuk berkontribusi dalam upaya penyediaan energi yang ramah lingkungan ini.
Brilian menambahkan, tidak hanya menyiapkan armada tanker, PIS juga terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas pelaut Indonesia untuk bisa bersaing di kancah global.
"Saat ini 60 persen pelaut di dunia disumbang dari Filipina dan Indonesia. jadi dari sisi populasi, kita telah memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan kapasitas para pelautnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: