Tersangka Pelecehan Anak di Ciputat Terungkap Dokumentasikan Aksinya

Tersangka Pelecehan Anak di Ciputat Terungkap Dokumentasikan Aksinya

Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi.-Rafi Adhi Pratama-

TANGSEL, DISWAY.ID- Entah apa yang merasukinya. Tersangka penculikan dan pelecehan anak di Ciputat, Tangerang Selatan, DG terungkap mendokumentasikan aksinya.

"Ada yang didokumentasikan dengan handphone, masih kita dalami," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi kepada awak media, Kamis 3 Oktober 2024.

Tersangka disebut mendokumentasikan aksinya dengan memfoto.

BACA JUGA:Terkuak Modus Penculikan dan Pelecehan Anak di Ciputat, Bohongi Korban Orangtuanya Kecelakaan

"Ada beberapa foto pada intinya. Dari tiga korban ada satu korban yang difoto oleh tersangka DG," tuturnya.

Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan telah mengungkap kasus dugaan penculikan dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Dalam menjalankan aksinya, tersangka DG bermodus pura-pura berkata pada korbannya bahwa orang tuanya mengalami kecelakaan.

"Pada kesempatan ini kami Polres Tangerang Selatan menyampaikan rilis ungkap dia perkara, pertama penculikan dengan pelecehan anak. Kedua perkara tindakan asusila delapan orang anak yang dilakukan oknum pengajar agama. Alhamdulillah Satreskrim dengan dukungan masyarakat berhasil mengungkap," ungkap Wakapolres Tangerang Selatan, Kompol Rizkyadi Saputro kepada awak media, Kamis 3 Oktober 2024.

"DG menghampiri korban, dan membujuk korban seperti namanya siapa, orang tua kamu siapa dan berkata orang tuanya kecelakaan dan disuruh mengikut dengannya," lanjutnya.

BACA JUGA:Tersangka Penculik dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Ciputat Dikenakan Pasal Berlapis

Para korban disebut sempat menghiraukan pelaku. Namun, pelaku terus mendatangi korban.

"Kemudian korban anak sempat menghiraukan dan membujuk kembali hingga akhirnya mereka mau dibonceng pelaku," ujarnya.

Kemudian DG mengajak para korbannya itu berkeliling hingga Bogor.

"Korban diajak keliling naik motor, dan anak korban meminta diantar pulang dan akhirnya membujuk akan memberi uang. Akhirnya berhenti di sebuah Empang di Bogor 25 km dari sekolahan anak korban," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: