Ketua Petir Ngamuk Anak Buahnya Tewas Usai Tragedi Maut di Kamal Muara, 'Darah Harus Dibalas Darah'

Ketua Petir Ngamuk Anak Buahnya Tewas Usai Tragedi Maut di Kamal Muara, 'Darah Harus Dibalas Darah'

Ketua Umum Petir Alex Emanuel Kadju tak terima anak buahnya tewas jadi korban pengeroyokan di Kampung Bunderan, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara-Foto/Tangkapan Layar-

Terduga pelaku ini juga telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi di Kampung Bunderan itu.

Seorang tersangka yang disinggung Ade kini telah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.

"Pelaku berhasil diamankan, sementara satu orang tersangka atau seorang yang diduga pelaku, sudah diamankan oleh Polres Metro Jakarta Utara," katanya kepada awak media, Jumat 4 Oktober 2024.

Ade juga membenarkan, korban tewas berinisial RM menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan.

Kuat dugaan pelaku pengeroyokan tak hanya satu tersangka, melainkan lebih dari seorang.

"Telah terjadi dugaan kekerasan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang atau pengeroyokan, oleh warga di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan," bebernya.

Kronologi Pengeroyokan di Penjaringan

Adapun kronologi pengeroyokan di Kampung Bunderan, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara itu diduga dipicu upaya pencurian sepeda motor.

Mulanya seorang korban berinisial AN (34) bersama rekannya, W, melakukan pertemuan dengan pria Y di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu siang.

Ketika pertemuan itu, A disebut meminjam sepeda motor milik AN. Tapi A justru diduga membawa kabur motor AN.

Merasa sepeda motornya dibawa kabur AN lantas pulang dan meminta bantuan kepada pamannya, RM untuk mengejar A.

AN dan RM disebut mendapat kabar jika sepeda motornya dibawa kabur ke Kampung Bunderan, Penjaringan.

Kedua bersaudara itu pun menuju Kampung Bunderan bersama empat rekan lainnya.

Sesampainya di sana, AN dan RM melihat A dan sejurus kemudian langsung mengadang A yang sudah membawa kabur motor.

Diadang oleh AN dan RM serta keempat rekannya, A pun kabur untuk memanggil teman-temannya.

A kembali bersama teman-temannya diduga sembari membawa senjata tajam dan meneriaki AN dan RM sebagai maling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: