Sekjen Ungkap Alasan Rumah Dinas Anggota DPR Diganti Tunjangan, Sudah Dikaji 2 Tahun

Sekjen Ungkap Alasan Rumah Dinas Anggota DPR Diganti Tunjangan, Sudah Dikaji 2 Tahun

Sekjen DPR RI, Indra Iskandar saat menjelaskan rumah dinas anggota DPR yang diganti dengan pemberian tunjangan.-Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan di balik kebijakan peniadaan rumah dinas anggota DPR yang kini diganti dengan pemberian tunjangan

Disebutkannya, kebijakan tersebut dilakukan setelah melalui kajian 2 tahun.

"Ya, jadi kajian tentang ini kami sudah buat wacana ini dari 2 tahun lalu ya, menghitung kalau ada pergantian dewan ini ke depannya seperti apa gitu," kata Indra di Kompleks rumah dinas DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

BACA JUGA:Anggota DPR 2024-2029 Tak Dapat Rumah Dinas, Diganti Tunjangan Puluhan Juta Rupiah

Ia beralasan, kajian rumah dinas diganti tunjangan itu dilatarbelakangi dengan melihat efisiensi dan akuntabel.

"Nah kajian ini kami sampaikan kepada pimpinan gitu, kalau dalam bentuk tunjangan seperti apa, kalau di revitalisasi seperti apa," imbuhnya.

Indra menjelaskan rumah dinas di Kalibata ini sudah pernah dilakukan revitalisasi pada 2008 dan 2010. Namun, kata dia, revitalisasi ini tak berpengaruh. 

"Pernah dilakukan ini pada 2008 dan 2010 dan itu tidak berpengaruh, ternyata strukturnya itu masih terus sebagian, tadi saya lihatkan di rumah yang pertama itu kan retakan-retakan struktur itu sangat serius dan masif dan itu gak bisa diperbaiki dengan hanya ditutup ya, tapi memang strukturnya harus diperbaiki," ungkap Sekjen DPR RI.

"Jadi kajian kami ini memang kami sampaikan tentu dengan berbagai pertimbangan, teman-teman dari media juga mungkin kalau mengatakan soal efisiensi bisa juga melakukan second opinion dengan beberapa DPR-DPR di daerah, di provinsi maupun di kabupaten-kota, itu mereka besarannya seperti apa gitu ya," ujarnya.

BACA JUGA:Rumah Dinas DPR RI di Kalibata yang Diklaim Sudah Tua dan Tidak Layak Huni, Bakal Revitalisasi?

Terkait besaran nominal uang tunjangan rumah yang akan diberikan kepada anggota DPR, Indra menyebut hal itu masih dalam pembahasan. Indra mengatakan hal ini akan melibatkan konsultan appraisal untuk menghitung besarannya.

"Makanya kami menggunakan konsultan appraisal untuk itu, dasar itulah yang nanti menjadikan kami untuk melakukan finalisasi yang akan kami laporkan kepada alat kelengkapan dewan yang namanya BURT setelah nanti terbentuk," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads