Rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti Perbanyak Sekolah dan Rumah Belajar, Jangkau Pendidikan Lebih Inklusif

Rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti Perbanyak Sekolah dan Rumah Belajar, Jangkau Pendidikan Lebih Inklusif

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk menambah jumlah sekolah, baik formal maupun nonformal (rumah belajar).

Abdul Mu'ti mengatakan, hal ini sebagai upaya untuk memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan.

"Arah ke depan ini adalah bagaimana kita mengembangkan layanan pendidikan bermutu untuk semua. Dan ini menjadi bagian dari quick win Pak Presiden Prabowo," ungkap Mu'ti di kantor Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta, 23 Oktober 2024.

BACA JUGA:Siap Bersaing di Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Dorong Penguatan Daya Saing IKM

BACA JUGA:Prabowo Diminta Tuntaskan Kasus Korupsi Payment Gateway yang Mandek 10 Tahun

Dalam hal ini, upaya perluasan akses pendidikan untuk semua dilakukan demi menjangkau masyarakat secara lebih insklusif.

"Kita akan memperluas akses pendidikan untuk semua, baik untuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, kelompok difabel, maupun juga mungkin kelompok masyarakat yang terpinggirkan karena berbagai hal supaya mereka tetap mendapatkan layanan pendidikan," tuturnya.

Ia pun mengungkapkan rencana untuk memperbanyak sekolah dan rumah belajar.

"Bentuknya bisa dengan mendirikan unit sekolah baru, walaupun itu dikatakan sudah tidak ada peluangnya, tapi mungkin kiga akan memperbanyak rumah belajar-rumah belajar," tambahnya.

BACA JUGA:Kejagung Sita Duit Hampir 1 Triliun hingga 51 Kg Emas di Rumah Zarof Zicar Terkait Kasus Suap Ronald Tannur

BACA JUGA:Ramai Kasus Guru Honorer Supriyani Diminta Rp50 Juta Usai Dituding Aniaya Siswa, KemenPPPA Yakin Hukum Berjalan Adil

"Dengan rumah belajar itu, mudah-mudahan mereka bisa belajar dengan mudah, tidak terlalu jauh dari rumahnya," lanjut Mu'ti.

Untuk merealisasikan hal ini, ia mengaku akan mengundang kepala daerah dan mencatat anak usia sekolah yang terhalang akses pendidikannya.

"Kami akan mendata anak-anak atau mereka yang berusia sekolah yang memang belum mendapatkan akses untuk mendapatkan pendidikan."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads