Waspadai Residu Pestisida Berbahaya pada Sayur dan Buah, Kemenkes Sarankan Hal Ini

Waspadai Residu Pestisida Berbahaya pada Sayur dan Buah, Kemenkes Sarankan Hal Ini

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menjelaskan, terdapat beberapa cara mengolah sayur dan buah-buahan untuk mengurangi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh residu pestisida.-wfla.com-Pinterest

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan RI menyoroti bahaya residu pestisida yang menempel pada sayur dan buah.

Hal ini buntut ramainya isu terkait temuan residu pestisida melebihi batas yang diizinkan pada Anggur Shine Muscat impor di Thailand.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menjelaskan, terdapat beberapa cara mengolah sayur dan buah-buahan untuk mengurangi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh residu pestisida.

BACA JUGA:Pernyataan Pasrah Tom Lembong Saat Gunakan Rompi Tahanan

BACA JUGA:Kejagung: Total Kerugian Negara dalam Korupsi Impor Gula yang Jerat Tom Lembong Capai Rp400 Miliar!

"Dalam mengolah sayur dan buah-buahan, masyarakat agar selalu mencuci buah dengan seksama menggunakan air mengalir atau merendam dengan larutan tertentu, seperti laruan garam atau cuka untuk mengurangi residu pestisida," tutur Aji ketika dihubungi Disway, 29 Oktober 2024.

Selain itu juga memeriksa label untuk melihat negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan yang mungkin memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida oleh perusahaan penghasil buah tersebut.

"Memilih produk buah organik yang tidak menggunakan pestisida serta memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi," lanjutnya.

Di samping itu, ia menjelaskan terdapat jenis pestisida yang sudah dibersihkan meski telah dicuci.

BACA JUGA:Peringati Sumpah Pemuda, PNM Gandeng Pemuda dalam Konservasi Terumbu Karang di Ambon

BACA JUGA:Oknum Kepala Cabang Honda Amarta Padalarang Diduga Tipu Konsumen Hingga Rp 1,5 Miliar

Pestisida dengan efek sistemin ini diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman sehingga residunya dapat bertahan di dalam buah atau bagian tanaman lannya.

"Paparan jangka panjang dengan asupan yang cukup (jumlah pestisida yang masuk ke tubuh) dapat menimbulkan gangguan kesehatan, di antaranya, gangguan kinerja endokrin dan gangguan fungsi hati dan ginjal," paparnya.

"Sedangkan untuk pestisida nonsistemik, bekerja di permukaan tanaman sehingga residunya cenderung menempel di luar dan lebih mudah dihilangkan melalui pencucian," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads