Lanjutkan Transformasi, Laporan Keuangan Telkom Kuartal III 2024: Telkom Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Positif Rp112,2 T

Lanjutkan Transformasi, Laporan Keuangan Telkom Kuartal III 2024: Telkom Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Positif Rp112,2 T

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kuartal III tahun 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp112,2 triliun atau tumbuh 0,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.-Dok. Telkom Indonesia-

BACA JUGA:Telkom Gelar Indonesia Digital Learning for Great Teacher untuk 550 Guru SD-SMP Kabupaten Subang

Selanjutnya untuk segmen Enterprise, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp15,2 triliun atau tumbuh 3,8% YoY, didorong oleh Digital Connectivity melalui layanan High-Speed Internet dan Digital Services yang didukung oleh e-Payment. Enterprise Connectivity dan Digital IT Services menjadi kontributor terbesar di segmen Enterprise.

Telkom terus memperkuat kapabilitas dalam bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity, termasuk membangun kemitraan strategis dengan para pemain teknologi global.

Kemudian pada segmen Wholesale and International, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp13,4 triliun atau tumbuh 8,8% YoY, didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan pertumbuhan bisnis layanan suara wholesale international.

BACA JUGA:BUMN Learning Festival 2024: Telkom Dinobatkan Sebagai The Most Outstanding BUMN Learning

Melalui inovasi yang berkelanjutan, Telkom terus berupaya untuk memperkuat infrastruktur dan menghadirkan berbagai solusi digital yang inovatif. Langkah-langkah ini bukan hanya meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi Telkom sebagai pemimpin dalam mendukung konektivitas digital di Indonesia.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,8 triliun atau tumbuh 8,7% YoY yang didorong oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utamanya. EBITDA dan Laba Bersih masing-masing tumbuh sebesar 12,1% dan 7,1% YoY. Sepanjang 9 bulan 2024, Mitratel menambah 1.245 menara, sehingga total kepemilikan menara mencapai 39.259 dengan tenancy ratio mengalami peningkatan menjadi 1,51x dibandingkan tahun sebelumnya 1,50x.

Selain itu, Mitratel memiliki diversifikasi lokasi menara dengan sekitar 59% berada di luar pulau Jawa dan 41% di pulau Jawa, sejalan dengan rencana ekspansi jaringan operator seluler yang didorong oleh peningkatan permintaan data seluler di seluruh Indonesia.

Selaras dengan langkah transformasi perusahaan yang terus dilakukan melalui strategi utama 5 Bold Moves, Telkom semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia, dengan mencatatkan pertumbuhan positif di bisnis Data Center dan Cloud. Pendapatan Data Center dan Cloud Telkom mencapai Rp1,5 triliun atau tumbuh 9,8% YoY.

Telkom juga semakin menegaskan posisinya sebagai pemimpin industri digital dengan memperluas dan meningkatkan layanan data center. Telkom memiliki total kapasitas 42 MW di 33 data center, yang terdiri dari 28 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi di 3 negara lainnya (Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste), dengan rata-rata utilization rate sebesar 70% dari berbagai segmen pelanggan, seperti pemerintah, perbankan, perusahaan, dan hyperscaler internasional. Telkom melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), sedang berfokus pada ekspansi kapasitas di Hyperscale Data Center Cikarang sebesar 18 MW.

Perseroan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur telekomunikasinya dengan mendirikan entitas baru pada 8 Desember 2023, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), untuk mengelola aset jaringan. TIF bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas aset fiber TelkomGroup dengan membuka akses kepada mitra eksternal yang diharapkan dapat meningkatkan potensi pendapatan.

Pada 1 Agustus 2024, TIF memulai kegiatan operasionalnya setelah berhasil melakukan transisi dengan baik terhadap operasional jaringan end-to-end milik Telkom. TIF akan semakin memperkuat kapasitas Telkom dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik melalui seluruh infrastruktur jaringan fiber optic nasional.

Ke depannya, TIF akan mengembangkan produk FTTx dan melakukan persiapan terhadap komersialisasi pada akhir 2024, serta berfokus pada pelanggan di segmen wholesale. Melalui upaya ini, TIF akan mendukung Telkom dalam meningkatkan konektivitas di seluruh negeri dan mempercepat adopsi solusi digital di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing Produk, 352 UMKM Ikut Program Nutrition Fact Rumah BUMN Telkom

Hingga Kuartal III 2024, total belanja modal perseroan sebesar Rp17,5 triliun atau 15,6% dari total pendapatan yang digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Selaras dengan strategi FMC, Telkom memprioritaskan optimalisasi nilai sinergi (synergy value) dari belanja modalnya di seluruh jaringan akses, backbone, dan sistem teknologi informasi untuk efisiensi yang lebih baik. Mayoritas anggaran belanja modal perseroan dialokasikan untuk mendukung bisnis digital connectivity, dan lainnya untuk mendukung bisnis digital platform dan digital services.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait