Ahli Forensik Ungkap Fakta Baru di Kasus Guru Honorer Supriyani

Ahli Forensik Ungkap Fakta Baru di Kasus Guru Honorer Supriyani

Ahli Forensik Ungkap Fakta Baru di Kasus Guru Honorer Supriyani-Dok.Disway-

“Kami selaku kuasa hukum Supriyani memang sengaja menghadrikan saksi ahli forensik, agar semua mendengar kesaksian kebenaran yang sebenanrnya,” kata Andre Darmawan.

Sidang kasus guru honorer Supriyani mengagendakan pemeriksaan saksi yang mengungkap upaya penyidik Polsek Baito yang memaksa guru honorer Supriyani untuk mengakui dugaan penganiayaan terhadap siswanya.

BACA JUGA:Kejati Sultra Periksa 2 Jaksa Konsel Diduga Minta Uang ke Guru Honorer Supriyani, Begini Hasilnya..

BACA JUGA:Heboh Oknum Polres Landak Diduga Melakukan Pelanggaran Netralitas di Pilkada 2024

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan llma orang, yakni Aipda Wibowo Hasyim dan Nur Fitriana yang merupakan orang tua siswa tersebut.

Selain itu ada saksi korban, dua guru dan Kepala Sekolah SDN 4 Baito, Sana Ali.

Sana Ali mengaku ditelpon penyidik Polsek Baito bernama Jefri untuk sebagai saksi kasus guru honorer Supriyani.

Saksi Kepala SDN 4 Baito Sana Ali saat ditemui di Konsel mengatakan bahwa terkait kasus tersebut dirinya ditelepon oleh penyidik Polsek Baito bernama Jefri, yang kemudian mereka janjian untuk bertemu di rumah penyidik tersebut.

“Saudara Jefri megajak janjian di rumahnya, dan bilang bukti sudah ada, besok akan ada penetapan tersangka dan (Supriyani) dijemput," kata Sana Ali di hadapan majelis hakim.

BACA JUGA:Putri Da'i Bachtiar Sekaligus Cabup Indramayu Lapor Bawaslu: Nina Agustina Meradang Kampanyenya Diadang

BACA JUGA:Waduh, Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Kedua Pilgub Sumut

Sebelumnya guru honorer Supriyani telah didakwa melakukan penganiayaan kepada salah satu murid berinisial D (8) yang merupakan anak dari anggota Polsek Baito bernama  Aipda Wibowo Hasyim.

Bahkan Supriyani sempat ditahan meskipun akhirnya penahannya ditangguhkan.

Kasus ini sempat mencapai kesepakatan damai antara supriyani dan dengan orang tua siswa tersebut yang difasilitasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.

Namun akhirnya Supriyani memutuskan mencabut kesepakatan damai lantaran tertekan seolah-olah dirinya melakukan pengaiayaan tersebut, padahal yang ditudukan pada dirinya tidak benar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads