Belajar dari Covid-19, Menkes: Sistem Ketahanan Kesehatan Indonesia Harus Mandiri

Belajar dari Covid-19, Menkes: Sistem Ketahanan Kesehatan Indonesia Harus Mandiri

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Pemerintah terus mendorong industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia dapat bersaing dengan produk luar.-Dok. Kemenkes-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintah terus mendorong industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia dapat bersaing dengan produk luar.

Hal ini sekaligus untuk menguatkan ketahanan sistem kesehatan di Indonesia sehingga tidak bergantung dengan produk dalam negeri.

BACA JUGA:Soal Eliminasi TBC, Kemenkes Tingkatkan Temuan Kasus Dulu, Targetkan 1 Juta di 2025

BACA JUGA:Ramai Penipuan Berkedok Situs SATUSEHAT Health Pass Palsu, Kemenkes Bilang Gini

"Belajar dari Covid-19, kita merasakan sekali pada saat pandemi terjadi lockdown, suplai dari alat kesehatan, obat-obatan menjadi sangat terbatas dan 280 juta rakyat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan obat, vaksin, ventilator, APD," ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada pembukaan Festival Inovasi Kesehatan tahunn 2024, 8 November 2024.

Hal ini menyebabkan puluhan ribu rakyat Indonesia tak terselamatkan akibat dari 280 juta orang tidak bisa mengakses vaksin serta kebutuhan medis yang dibutuhkan dalam melawan virus tersebut.

"Belajar dari kondisi tersebut, pemerintah bertekad untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang resilien, aman, dan bisa bertahan kalau ada pandemi lagi," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pembangunan industri alat kesehatan dan farmasi serta layanan kesehatan di dalam negeri.

BACA JUGA:Medical Check Up Gratis di Hari Ulang Tahun dari Kemenkes Mulai 2025, Berikut Caranya

BACA JUGA:Anggur Muscat Mengandung Residu Pestisida Berbahaya Beredar di Thailand, Kemenkes Buka Suara

"Jadi memang kita bukannya mau monopolistik, harus produksi nasional. Pendekatannya adalah kita harus membangun resiliesi, security. Kalau ada pandemi lagi, obat-obatan sama vaksin tuh harus tersedia di dalam negeri," katanya kepada awak media seusai acara.

Dengan begitu, ketika terjadi pandemi dan harus mengalami lockdown lagi, Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan masalah produksi yang berujung pada kelangkaan farmasi dan alkes.

"Bangunnya dengan cara apa? Nomor satu, izinnya dipermudah semua. Sudah dipermudah semua izin-izinnya untuk bangun."

"Nomor dua, kita juga undang orang-orang asing. Jadi bukannya kita bilang tidak mau beli merek asing, kita mau, selama kualitasnya bagus dan harganya murah. Tapiproduksinya harus di dalam negeri, dong," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads