Kecelakaan Perlintasan Kereta di Ciroyom Bandung Bisa 3 Kali Seminggu, KAI: Harus Ditutup
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi ungkap alasan pihaknya harus menutup jalur perlintasan kereta api di Ciroyom Bandung karena seringnya terjadi kecelakaan.-kai-
JAKARTA, DISWAY.ID - Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi ungkap alasan pihaknya harus menutup jalur perlintasan kereta api di Ciroyom Bandung.
"Kami menutup jalur perlintasan tersebut karena dalam seminggu terjadi 3 kali temperan," kata Ayep saat dihubungi Disway.id Kamis 28 November 2024.
"Jalur perlintasan tersebut frekuensi kereta yang lewat banyak, jadi harus ditutup demi keselamatan bersama," tambah Ayep.
Dikatakan Ayep, setelah dua minggu pasca penutupan perlintasan pada 23 Oktober 2024 lalu, pihak KAI didatangi para pedagang kawasan Ciroyom yang mengaku merasa keberatan dengan penutupan tersebut.
"Setelah dua minggu ditutup mereka datang ke kami dari pengurus pedagang ciroyom,dikatakan mereka, dengan penutupan perlintasan itu berdampak pada perekonomian mereka. Jadi berkurang (pendapatan) katanya," tutur Ayep.
"Jadi kami tegaskan ke mereka, KAI hanya mengurus keselamatan bersama di jalur perlintasan, bukan perekonomian warga, mereka harusnya lapor pemerintah bukan ke kami," tambah Ayep.
BACA JUGA:KAI Usut Buka Paksa Pintu Perlintasan Kereta di Ciroyom oleh Warga: Akan Tempuh Jalur Hukum
BACA JUGA:Dalami Kericuhan Pilkada di Puncak Jaya, Bawaslu: Kita Cek Perlu Tidaknya Pemungutan Suara Ulang
Dilanjutkan Ayep bahwasanya pedagang Ciroyom menuntut pembangunan JPO di kawasan tersebut yang bersamaan dengan peresmian flyover.
Namun, Ayep memastikan bahwasanya pembangunan JPO akan dilakukan pada tahun 2025.
"Terkait dengan keinginan warga untuk pembangungan JPO Ciroyom, hal itu menjadi program prioritas DJKA dan telah masuk ke dalam DIPA 2025," kata Ayep.
BACA JUGA:Mencicipi Sop Buntut dengan Rasa Autentik di Jakarta, Ini Restoran yang Wajib Dikunjungi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: