Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, Ini Skenario Pengamat untuk Pramono-Rano dan RK-Suswono

Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, Ini Skenario Pengamat untuk Pramono-Rano dan RK-Suswono

Debat Final Pilkada Jakarta 2024, Momentum 3 Pasangan Paslon Berebut Hati Pemilih-instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - Jika Pilkada Jakarta 2024 dua putaran, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Silitonga, menggambarkan skenario untuk Pramono-Rano dan RK-Suswono. 

Ia menilai bahwa pasangan calon (paslon) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 harus lebih fokus pada isu-isu yang langsung memengaruhi masyarakat kelas bawah.

Hal ini penting, mengingat jumlah mereka yang terbesar di Jakarta, terutama dalam menghadapi potensi pemilihan yang dilaksanakan dalam dua putaran.

BACA JUGA:KPU Sebut Saksi Paslon Airin-Ade Tolak Semua Hasil Rekapitulasi Pilkada di Kota Tangerang 2024

"Harus lebih fokus kepada masyarakat kelas bawah karena memang itu jumlah yang paling besar,," katanya saat dikonfirmasi Rabu 4 November 2024.

Menurutnya, masalah pengangguran yang terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir menjadi isu utama yang harus ditangani oleh kedua paslon.

BACA JUGA:Pengamat Sebut Polemik Pilkada di Banjarbaru Sebagai Anomali, Kenapa Baru Sekarang?

Para calon diharapkan bisa merumuskan program yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, baik untuk lulusan perguruan tinggi maupun sekolah menengah atas (SLTA).

Selain itu, Jamiluddin juga menekankan perlunya perhatian terhadap masyarakat kelas menengah ke atas yang semakin peduli dengan isu lingkungan, khususnya terkait dengan pengurangan emisi yang tinggi di Jakarta.

BACA JUGA:Bawaslu Beberkan Evaluasi Pengawasan Pilkada Serentak 2024

"Emisi yang tinggi di Jakarta menjadi keluhan bagi masyarakat kelas menengah atas. Mereka merasa lingkungan di Jakarta sudah tidak layak untuk dihuni," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi jika Pilkada DKI Jakarta benar-benar digelar dalam dua putaran, Jamiluddin mengingatkan agar kedua paslon mempersiapkan program-program yang realistis dan relevan.

Hal ini penting untuk menghindari tingginya angka golongan putih (golput) pada putaran kedua.

BACA JUGA:Hasil Pengawasan Pemungutan Suara Pilkada 2024 Disampaikan Bawaslu ke Komite I DPD RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads