Erick Thohir Sindir Kebiasaan Orang Indonesia yang Suka Beli Tiket Pesawat Dadakan Jadi Penyebab Harga Mahal
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto telah terealisasi.-sabrina hutajulu-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto telah terealisasi.
"Kunjungan hari ini untuk memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat benar-benar terealisasi. Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ngecek harga tiket, ternyata benar turun," kata Erick di Bandara Soekarno Hatta Rabu 4 Desember 2024 malam.
Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi bapak presiden," kata Erick.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Gus Ipul Berhasil Damaikan Farhat Abbas dan Densu: Fokus Bantu Agus Salim
BACA JUGA:Tes Drive Hyundai all new Santa Fe Hybrid, Padukan Performa dan Kemewahan Kabin
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa upaya ini belum selesai dan akan terus dievaluasi.
"Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki," tambahnya.
Erick juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Umumkan 26 Pemain untuk ASEAN Cup Hari Ini, Sumardji Beri Bocoran
BACA JUGA:Timnas Indonesia Umumkan 26 Pemain untuk ASEAN Cup Hari Ini, Sumardji Beri Bocoran
Menurutnya, kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang dikeluhkan.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick.
Perbaikan Sistematis dan Roadmap Lima Tahun Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, Erick menyadari bahwa kapasitas bandara tidak akan cukup jika tidak ada perencanaan yang sistematis.
Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Nataru dan Lebaran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: