Rp10 Ribu untuk Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi UGM Sarankan Ini

Rp10 Ribu untuk Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi UGM Sarankan Ini

Uji coba makan bergizi gratis di SD Tangerang.-ist -

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintah memutuskan anggaran Rp10 ribu per anak untuk makan bergizi gratis (MBG) yang segera diterapkan pada Januari 2025.

Ahli gizi UGM Dr. Toto Sudargo, M.Kes menilai bahwa angka tersebut masih memungkinkan untuk dilaksanakan dengan terus dipantau, dievaluasi, dan ditingkatkan.

Bahkan, ia menilai bahwa harga tersebut dapat ditekankan dengan pelaksanaan subsidi silang dan pengurangan biaya-biaya lain, seperti transportasi ke sekolah.

BACA JUGA:Pemkot Tangerang Anggarkan Rp 30 Miliar untuk MBG Tahun 2025

"Caranya dengan memanfaatkan pembuatan makanan di wilayah yang dekat dengan wilayah sekolah," tutur Tito dalam keterangannya, 6 Desember 2024.

Kemudian, tiap daerah juga dapat menentukan menu makanan yang berbeda-beda mengingat ketersediaan potensi dan kekayaan alam yang berbeda.

“Beberapa daerah memang masih mengandalkan nasi. Di beberapa daerah seperti papua dapat diganti dengan sagu, papeda, jagung. Kemudian, untuk karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dapat diganti dengan ikan, telur, dan daging atau sumber nabati lainnya, sesuai wilayahnya masing-masing,” paparnya.

Di samping itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga perlu dilibatkan untuk memastikan keamanan bahan pangan dapat terjaga sampai dikonsumsi nantinya.

Aspek penyajian juga menjadi hal yang sangat penting dengan memberikan menu makanan yang disukai anak-anak.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu Per Porsi Diklaim Tetap Berkualitas

Dengan begitu, tidak perlu khawatir makanan akan terbuang dan gizi anak kurang karena mereka enggan menghabiskannya.

Dalam hal ini, ia menekankan agar lebih mendahulukan aspek kualitas makanan dibanding jumlah yang disediakan.

"Makanannya tidak apa-apa dengan porsi yang kecil, tetapi bisa dibuat menarik sehingga anak-anak suka dan mereka mau untuk makan," tambahnya.

Sehingga, ia menegaskan bahwa pelaksanaan MBG ini tidak boleh sembarangan karena berdampak langsung kepada anak-anak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads