Bahaya Ketamin Marak Disalahgunakan Menurut BPOM

Bahaya Ketamin Marak Disalahgunakan Menurut BPOM

Konferensi pers "Peningkatan Kewaspadaan terhadap Bahaya Penyalahgunaan Ketamin".-annisa amalia zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Taruna Ikrar mengingatkan kepada masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan ketamin.

Obat yang biasanya digunakan sebagai anestesi atau obat bius ini kini justru banyak digunakan bukan di rumah sakit, melainkan tempat tato hingga diskotik untuk memberikan relaksasi dan efek euforia.

Taruna pun menunjukkan berbagai kasus penyalahgunaan ketamin, mulai dari narkoba key, magic drug dalam kasus mutilasi Ancol, penyelundupan ketamin, Bule Rusia berulah di Tabanan, hingga produksi narkotika dari obat bius hewan di Batam.

BACA JUGA:BPOM Usul Ketamin Masuk Daftar Psikotropika, Rawan Disalahgunakan!

"Ketamin memiliki karakteristik yang sangat spesial, yaitu merupakan obat anestesi umum, obat bius yang bekerja cepat untuk menghasilkan efek anestesi dan analgesik yang kuat," terang Taruna pada konferensi pers di Jakarta, 6 Desember 2024.

"Jadi dia menghilangkan rasa sakit, tapi sekaligus membuat efek bius, orang kehilangan kesadaran secara cepat. Kemudian ketamin dalam dunia kesehatan bisa digunakan sebagai anestesi dengan prosedur bedah dan diagnostik. Jadi harus lewat fasilitas kesehatan yang terukur dan dilakukan oleh ahli," tuturnya.

Saat ini, ketamin masih tergolong dalam obat keras yang penggunaannya berdasarkan resep dokter dan harus diawasi oleh dokter.

"Tidak sembarangan dokter mengeluarkan resep itu karena harus jelas ditujukan kepada siapa dan digunakan di mana, " tambahnya.

Padahal, ketamin dapat memberikan berbagai efek samping apabila tidak digunakan dengan tepat.

BACA JUGA:Momen Makan Malam Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Semalam, Apa yang Dibahas?

"Dampak buruk penggunaan ketamin ada halusinasi, ,disosiasi, distorsi, gangguan kognitif, kecemasan, dan depresi. Kemudian efek pada sistem saraf, risiko kejang, kecanduan atau adiktif," paparnya.

Tak hanya itu, Taruna menambahkan, efek bagi tubuh juga bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf, sistem saluran kemih, masalah pernapasan, kerusakan ginjal, hati, mengalami hepatotoksid, fibrosis hati, dan dampak kesehatan lain seperti psikosis, skizofrenia, sampai pada tahap risiko bunuh diri.

"Penyalahgunaan untuk relaksasional atau euforia itu, karena punya efek bius, digunakan pada orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pelecehan seksual ataupun perampokan, dan sebagainya, bahkan pembunuhan bisa berakibat dari obat ini," tandasnya.

Maka dari itu, ia menegaskan risiko yang sangat membahayakan apabila ketamin ini disalahgunakan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads