Kasus Penganiyaan Pegawai Toko Kue di Cakung, Polisi Periksa Tiga Saksi

Kasus Penganiyaan Pegawai Toko Kue di Cakung, Polisi Periksa Tiga Saksi

Ilustrasi penganiayaan-istimewa-raselnews.com

Dan diduga karena kesal, pelaku lalu melempar korban dengan menggunakan pajangan patung, mesin EDC dan melempar kursi.

BACA JUGA:Fakta Baru Kasus Penganiayaan Bocah di Boyolali Terkuak, Dituduh Curi Celana Dalam

BACA JUGA:Polisi Panggil Orang Tua dan Korban Dugaan Penganiayaan di SMA Negeri 70 Bulungan

Pada saat kejadian menurut, DA sebenarnya terdapat pegawai lain yang berada di lokasi, namun karena takut mereka hanya bisa diam melihat tingkah sadis pelaku dan hanya bisa mengabadikan momen kejadian via ponsel untuk dijadikan barang bukti.

Dalam video itu pelaku melemparkan kursi dan mesin EDC untuk pembayaran ke arah Dwi, sementara pegawai lainnya hanya bisa menangis ketakutan.

Hanya orangtua dari G yang berupaya menyelematkan korban dengan cara menarik DA ke luar toko, dan menyarankannya agar melaporkan kasus ke pihak kepolisian.

DA pun akhirnya menuruti orangtua G, untuk keluar toko, tapi karena handphone sama tas korban masih di dalam akhirnya korban balik lagi ke toko untuk mengambil.

BACA JUGA:Penganiayaan Berujung Kematian, Tukang Telur Gulung Dikeroyok Usai Mencuri Motor di Tebet

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Bocah di Tangerang, Ada 4 Tersangka

Namun pelaku kembali melemparkan sejumlah benda ke tubuh korban saat melihat korban masih berada di lokasi sehingga korban melarikan diri ke bagian dapur.

Dalam keadaan tersudut, DA pun tidak bisa melarikan diri dan pelaku terus melemparkan barang-barang di sekitarnya, termasuk loyang untuk membuat kue ke arah kepala korban.

Setelah lemparan loyang yang mengakibatkan DA mengalami pendarahan di kepala, barulah G berhenti melakukan tindak kekerasan dan korban dapat melarikan diri.

DA sempat dibawa pemilik toko ke klinik terdekat dari lokasi kejadian untuk mendapat penanganan medis awal akibat pendarahan di kepala.

Di klinik DA sempat disarankan untuk mendapat penanganan medis dengan menjahit bagian terluka, namun DA menolak karena merasa takut dan syok akibat kejadian.

BACA JUGA:Gegara Dituding Berselingkuh, Wanita Muda Mengalami Penganiayaan di Tambora

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads