Singgung Kasus Mark Up Nilai Rapor, Mendikdasmen: Rapor Bikin Repot

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menyinggung kasus mark up nilai rapor yang marak terjadi di dunia pendidikan.

Hal ini menanggapi bagaimana rapor memiliki peran penting dalam evaluasi capaian hasil belajar siswa baik ketika semester berakhir maupun jelang kelulusan.

Di mana, rapor kerap digunakan sebagai aspek penilaian untuk seleksi masuk jenjang sekolah yang lebih tinggi serta penentu kelulusan.

BACA JUGA:Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise Dibocorkan Ahmad Dhani: Gunakan Adat Jawa

BACA JUGA:Jadwal Movievaganza Trans7 Hari Ini 1 Januari 2025 Lengkap Sinopsis, Awal Tahun Nonton Film Gratis!

Termasuk dalam kajian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terkait pelaksanaan evaluasi capaian hasil belajar siswa tahun terakhir.

Kajian ini membahas berbagai sistem yang selama ini diterapkan, mulai dari Ujian Penghabisan, Ujian Negara, EBTANAS, Ujian Nasional, hingga Asesmen Nasional.

Berbagai jenis ujian ini menjadi acuan pihaknya dalam menentukan kebijakan strategis di tahun mendatang terkait kelanjutan Asesmen Nasional atau bahkan pengembalian Ujian Nasional.

BACA JUGA:Pelayanan SIM Keliling di Jakarta 1 Januari 2025 Diliburkan, Buka Kembali Kapan?

BACA JUGA:12 Daftar Promo Makanan dan Minuman Terbaru 1 Januari 2025, Serbu!

Salah satu yang disinggungnya adalah penggunaan nilai rapor sebagai evaluasi capaian hasil belajar.

"Rapor itu memang penting, tetapi juga kadang-kadang rapor itu bikin repot. Bikin repotnya apa? Karena banyak yang menyoal objektivitas guru dalam membuat nilai rapor itu," kata Mu'ti ditemui usai Taklimat Media di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, 31 Desember 2024.

Akibatnya, banyak guru yang memberikan nilai secara cuma-cuma lantaran hal ini juga dapat berpengaruh pada akreditasi sekolah.

BACA JUGA:Real Madrid Buat Liverpool Kesal, Ngeyel Ingin Gaet Trent Alexander-Arnold di Tahun 2025

Sumber: