Mendukbangga Beri Tips Wujudkan Keluarga Harmonis: Perbanyak Ngobrol

Mendukbangga Beri Tips Wujudkan Keluarga Harmonis: Perbanyak Ngobrol

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menegaskan bahwa berbincang dan membatasi penggunaan media sosial sangat penting bagi pembangunan keluarga.--Dimas Rafi

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menegaskan bahwa berbincang dan membatasi penggunaan media sosial sangat penting bagi pembangunan keluarga.

Wihaji menyampaikan informasi tersebut dalam acara Refleksi Akhir Tahun yang digelar di kantor Kemendukbangga, Jakarta Timur.

"Sederhana, intinya ngobrol, saya bikin gerakan ngobrol, semua permasalahan itu dari ngobrol, kalau enggak ngobrol sama anak, anak bapak/ibu akan ngobrol sama medsos," ujar Wihaji kepada pewarta di Jakarta pada Selasa, 31 Desember 2024 pagi WIB.

BACA JUGA:Jauh-jauh dari Pandeglang ke Jakarta, Lilis Boyong Keluarganya Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI

Ia menyatakan kebijakan pelarangan penggunaan media sosial bagi individu usia 14-16 tahun sudah diterapkan di negara maju.

Oleh karena itu, pihaknya berencana menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk mengkaji hal tersebut, karena berdampak pada perilaku anak dan remaja.

"Yang memengaruhi otak dan algoritma kita sekarang media sosial, saya bukan antimedsos, tetapi kementerian kita perlu dikasih sesuatu. Di Australia 16 tahun ke bawah sudah dilarang medsos, di Amerika, 14 tahun ke bawah tidak boleh pakai medsos, tapi ini juga masih dikaji, karena berkaitan dengan demokrasi," terangnya.

BACA JUGA:Fico Fachriza Berdalih Ngutang Sana-Sini dengan Alasan Kecelakaan atau Keluarga Bukan karena Teler

Ia menyebutkan, saat ini ada lebih dari 36 juta jiwa penduduk usia 10 hingga 24 tahun yang terlena dengan kemajuan teknologi, sehingga cenderung tidak aktif atau malas bergerak, seperti berbaring sambil menggulir layar media sosial.

"Ada 36 juta sekian penduduk usia 10-24 tahun. Ini termasuk banyak, tetapi agak lumayan juga permasalahannya, dimanjakan teknologi, sehingga ada hobi baru mager dan rebahan, karena semua bisa diselesaikan dengan ponsel, untuk itu harus diimbangi dengan sesuatu yang baru, maka di kementerian kita selesaikan dulu dari keluarga sendiri," papar dia.

BACA JUGA:Parah! Komika Fico Fachriza Bohongi Kiki CJR, Pinjam Duit Alasannya Keluarga Lagi Sakit

Sebelumnya, Wihaji menyebutkan, saat menjabat sebagai Menteri, ia menginstruksikan seluruh pegawai di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pulang tepat waktu dan menikmati waktu bersama keluarga.

"Saya perintahkan semua mulai jam 4 sore pulang, ngobrol dengan keluarga, itu banyak terjadi kasus ada anak membunuh ayah, membunuh keluarganya, solusinya ngobrol," tegas Wihaji.

BACA JUGA:Innalillahi! Sekeluarga Tewas Tertimbun di Kota Tarakan, Tanah Longsor Datang Saat Tidur Pulas

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads