Komisi X DPR Minta Pembatasan Gadget Tak Hilangkan Akses Informasi Pembelajaran

Komisi X DPR Minta Pembatasan Gadget Tak Hilangkan Akses Informasi Pembelajaran -Disway/Annisa Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pembatasan gadget pada anak mulai diberlakukan di sejumlah negara, seperti Australia.
Selain itu, Menteri kemenPPPA Arifah Fauzi sebelumnya juga menyarankan guru memberikan tugas secara manual tanpa menggunakan gadget.
BACA JUGA:Jadi Dalih Anak Main Gadget, Menteri PPPA Usul ke Mendikdasmen PR Sekolah Dikerjakan Manual
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ingatkan Bahaya Gadget: Permainan Zaman Dulu Beda dengan Sekarang
Hal ini demi mencegah berbagai dampak negatif gadget, seperti kekerasan, yang dinilai semakin mengkhawatirkan, termasuk bagi orang tua.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Syaifudian menilai bahwa pembatasan ini bisa saja diadopsi.
"Namun bagi kami, yang penting dengan dibatasi itu kita pun punya opsi alternatif pemanfaatan waktu anak itu seperti apa," kata Hetifah di Jakaarta, 16 Januari 2025.
Pasalnya, Hetifah mengatakan, gadget perlu dilihat juga dampak positifnya di samping dampak negatif yang ada.
BACA JUGA:Kecanduan Gadget Ancam Siswa, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
BACA JUGA:Hobi Review Gadget Bisa Jadi Cuan, Gabung Blibli Affiliate Komisi hingga 20 Persen
Dampak positif seperti konten-konten dan materi pembelajaran yang bagus bagi anak.
"Jadi kalau sama sekali misalnya dilarang kira-kira juga efek kepada anak-anak kita itu seperti apa. Mungkin mereka pastinya juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan informasi-informasi berbasis online yang mungkin juga bermanfaat untuk pembelajaran mereka," tuturnya.
Belum lagi gadget juga membantu asistensi orang tua yang memiliki kendala dalam mendidik anak.
"Terutama manakala orang tua sendiri tidak mampu menjadi pendidik bagi anak-anaknya, maka mereka bisa menggunakan gadget ini sebagai alat bantu kan. Orang tua juga terbantu."
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: