Profil dan Rekam Jejak Satryo Soemantri, Mendiktisaintek yang Didemo Ratusan Pegawai Imbas Pemecatan Sepihak

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan kemungkinan skema pemberian tukin dosen.-Annisa Zahro-
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.
Dirinya sempat mengenyam pendidikan di Universitas of California, Berkeley, Amerika Serikat.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Tak Cabut Izin Operasional STIKOM Bandung: Utamakan Pembenahan
Satryo juga sempat melanjukan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi dosen di universitas dengan jurusan teknik terbaik di Indonesia itu.
Kemudian, ia berhasil meraih gelar doktoral bidang teknik mesik dari Universitas Tokyo, Jepang.
Kariernya sebagai menteri juga merupakan jejak sang ayah, Soemantri Brodjonegoro yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 1973.
Satryo dikenal sebagai ilmuwan sekaligus Ketua Akademik Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Ia berhasil berkontribusi di bidang akademik dengan menerbitkan sebanyak 99 publikasi ilmiah.
BACA JUGA:Skema Pemberian Tukin Dosen Diungkap Mendiktisaintek
Pencapaian terbesar Satryo yakni pernah menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) sejak 1999-2007.
Langkah besar yang pernah diambil yakni mengubah institusi pendidikan tinggi besar menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada tahun 2000.
Kini BHMN dikenal sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH)
Pada tahun 2018, ia menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) setelah sebelumnya hanya menjadi anggota dan Wakil Ketua AIPI 2013-2018.
Satryo pernah menjadi salah satu penggagas program unggulan Kementerian Pendidikan Nasional yakni World Class University tahun 2007.
BACA JUGA:DPR Bakal Panggil Kemendiktisaintek soal Tukin Dosen Tak Cair
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: