Cukai Rokok untuk MBG, Apa Saja Risikonya?

Cukai Rokok untuk MBG, Apa Saja Risikonya?

Rencana Pemerintah untuk menggunakan dana cukai rokok untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai beragam reaksi dari kalangan Pengamat dan Ekonom.-Bianca Khairunnisa-

JAKARTA, DISWAY.ID  - Rencana Pemerintah untuk menggunakan dana cukai rokok untuk mendanai program MBG atau Makan Bergizi Gratis menuai beragam reaksi dari kalangan Pengamat dan Ekonom.

Pasalnya, kebijakan ini juga dinilai menyimpan beberapa permasalahan yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menggunakan dana cukai rokok untuk mendanai program gizi bagi anak-anak menghadirkan kontradiksi moral yang sulit diabaikan. 

"Rokok, yang menjadi sumber dana dalam skema ini, merupakan salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan di Indonesia, termasuk penyakit paru-paru, jantung, dan kanker. Mengandalkan cukai rokok, pemerintah secara tidak langsung mendukung konsumsi rokok untuk membiayai program yang bertujuan meningkatkan kesehatan generasi muda," jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway.id pada Selasa 21 Januari 2025.

BACA JUGA:Nyambi Jadi LC di Tangerang, 5 WN Thailand Diamankan Kantor Imigrasi!

BACA JUGA:Airlangga Tegaskan PIK 2 Tidak Pernah Jadi PSN, Kok Beda Dengan Kabar yang Beredar?

Selain itu, Achmad menambahkan, hal ini dapat dianggap sebagai langkah yang inkonsisten dengan upaya pemerintah untuk menekan angka perokok, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

"Lebih jauh lagi, jika cukai rokok digunakan sebagai sumber pendanaan utama, ini dapat mengurangi insentif pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok secara signifikan," tutur Achmad.

Selain itu,  pendapatan dari cukai rokok bersifat tidak stabil dan cenderung menurun dalam jangka panjang, terutama jika kebijakan pengendalian tembakau berhasil diterapkan.

BACA JUGA:Pemerintah Gelontorkan Rp48,8 Triliun untuk Pembangunan IKN hingga 2029

BACA JUGA:Simak Isi Surat Edaran Pembelajaran Ramadan 2025, Siswa Nggak Jadi Libur Sebulan!

Misalnya, kenaikan tarif cukai atau penurunan jumlah perokok aktif dapat berdampak langsung pada penerimaan negara dari sektor ini. 

"Jika MBG terlalu bergantung pada dana cukai rokok, keberlanjutan program ini akan terancam, terutama ketika pendapatan dari cukai mulai berkurang. Sebagai program yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi nasional, MBG membutuhkan sumber pendanaan yang stabil dan dapat diproyeksikan dengan akurat," jelas Achmad.

Tidak hanya itu, ketergantungan pada cukai rokok akan menciptakan ketidakpastian finansial yang berisiko menghambat pelaksanaan program, terutama di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads