Terima Kasih Donatur, Sepanjang 2024 Dompet Dhuafa Berhasil Menyerap Penerima Manfaat Sebanyak 3,26 Juta
Ratusan pasang mata menghadiri gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis 23 Januari 2025.--Dompet Dhuafa
Pemerintahan dan non-pemerintahan harus saling berkolaborasi bersama membenahi dan membangun kesejahteraan bersama.
“Dompet Dhuafa harus menyiapkan Golden Umbrella. Karena cuaca masih mendung, kemiskinan masih ada. Kita kembali ke kearifan lokal bangsa Indonesia. Kalau di Barat, tradisinya sebagai delivering kesejahteraan, di Indonesia kita memunculkan istilah baru, yaitu Social Welfare atau penyedia atau penunjang kesejahteraan,” seru Yudi.
BACA JUGA:Melalui Zakat Preneurship Dompet Dhuafa Bersama Agrinesia Raya Gulirkan Madina Bakery
Turut hadir Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Waryono Abdul Ghofur mengapresiasi Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang pertama kali memiliki sistem transparansi yang baik.
Ia mengingatkan, sikap transparansi tersebut merupakan puncak dari keberislaman bahkan sikap Istislam yang berarti berserah dengan tegas dan sempurna.
“Inilah representasi dari sebuah agama. Beragama secara universal unsur pentingnya yakni kemanusiaan. Tanpa diskriminasi memandang gender, ras, agama, suku dan budaya. Saya sangat mengapresiasi acara I-HitS, mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang bermartabat. Yang dilakukan Dompet Dhuafa merubah situasi gelap gulita menjadi terang benderang. Ketidakberdayaan menjadi berdaya,” pungkas Waryono dalam sambutannya pada pagi hari itu.
Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadir, dalam bentuk daring menyapa setiap insan yang hadir di aula tersebut. Ia membicarakan isu kemanusiaan yang identik dengan cinta.
Ia berharap agar Dompet Dhuafa dapat mengemban cinta kepada manusia, mengabdi dan berbakti atas ridho Allah SWT.
BACA JUGA:Melalui Zakat Preneurship Dompet Dhuafa Bersama Agrinesia Raya Gulirkan Madina Bakery
“Tuhan mencintai semua makhluknya. Maka, Dompet Dhuafa harus menunjukkan rasa cinta tanpa melihat ideologi, agama, suku dan budaya. Tugas kita memuliakan manusia, termasuk dhuafa,” tutup Parni Hadi.
Acara sampai pada penghujung.
Sesi Public Expose dibawakan oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ahmad Juwaini yang menyampaikan pertumbuhan penyaluran Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) Dompet Dhuafa dalam periode 2024 ini.
Kebaharuan pada lembaga, lanjut Juwaini, pada 2024 ini yakni terletak pada pemberdayaan yang mengandalkan transformasi kebudayaan.
Menurutnya, perubahan pada individu-individu dalam masyarakat dapat terbentuk sebagai sebuah kebiasaan yang kuat bernama budaya. Maka, Dompet Dhuafa kali ini berfokus pada ranah kebudayaan.
Selain itu, Juwaini pun menjelaskan, pada 2024 Dompet Dhuafa berupaya menebar paham Filantropreneur. Menurutnya, selain memberi bantuan, Dompet Dhuafa memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan kemandirian dalam masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: