bannerdiswayaward

Demi Program Makan Bergizi Gratis Berjalan, Kepala BGN Ngaku Kurang Tidur

Demi Program Makan Bergizi Gratis Berjalan, Kepala BGN Ngaku Kurang Tidur

Kepala BGN, Dadan Hindayana saat memberikan keterakang di depan awak media-dok Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku kurang tidur semenjak berjalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Jadi ini kegiatan (MBG) yang tidak pernah berhenti, makanya saya mulai agak kurang tidur," ungkap Dadan pada penandatanganan MoU dengan BPOM di Jakarta, 23 Januari 2025.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis pada Bulan Ramadan Tetap Berjalan, Kepala BGN Jelaskan Mekanismenya

BACA JUGA:Kepala BGN: Prabowo Sedih Banyak Anak Indonesia Belum Kebagian Makan Bergizi Gratis

Pasalnya, program ini berjalan tiada henti tanpa mengenal waktu.

"Karena baru selesai masak, besok sudah harus masak lagi. Baru selesai membagikan makanan, kita sore sudah evaluasi, subuh sudah masak, dan kemudian deliver kita sudah deg-degan lagi, apa yang akan terjadi lagi," bongkarnya.

Bahkan, hal ini terus berlangsung sepanjang tahun.

"Kegiatan ini masif sekali karena masaknya hampir setiap hari, selama seminggu, dan akan berlangsung selama setahun," katanya.

BACA JUGA:Kepala BGN Sebut Keracunan MBG di Sukoharjo Hanya Human Error

BACA JUGA:Prabowo Panggil Kepala BGN ke Istana Hari Ini, Buntut 40 Siswa di Sukoharjo Keracunan?

Adapun selama hampir tiga pekan dilaksanakan, menurut Dadan, program MBG ini telah berjalan lancar.

"Pada saat kami launching itu baru 190 di 26 provinsi, hari ini sudah di 33 provinsi. Alhamdulillah sudah berjalan sebagian besar lancar."

Sebagai informasi, program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dan pesantren.

"Itu (program MBG) untuk mencegah stunting, meningkatkan kecerdasan anak, berusaha supaya otaknya berkembang, dan kita intervensi di seribu hari pertama. Jadi Bapak Prabowo memikirkan agar anak itu dipikirkan mulaid ari dalam kandungan, kemudian sampai anak itu lahir. Kemudian ketika dia tumbuh dari 8-17 tahun, kita juga harus intervensi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads