bannerdiswayaward

Dosen UGM Ungkap Bahaya Rip Current yang Menggulung Nyawa Siswa SMPN 7 Mojokerto

Dosen UGM Ungkap Bahaya Rip Current yang Menggulung Nyawa Siswa SMPN 7 Mojokerto

Rip current yang membahayakan nyawa--Dosen UGM

”Rip current yang bersifat menetap dapat muncul pada waktu tertentu ketika kondisi gelombang cukup,” ujar Hendi dalam laman UGM, dikutip 1 Februari 2025.

Pria yang tengah melanjutkan pendidikan di Inggris ini menyebut, faktor pembentuk rip current dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut, serta kondisi batimetri atau kedalaman dasar laut.

Selain itu, struktur keras, seperti tebing, juga bisa menjadi faktor pembentuk rip current karena memantulkan gelombang yang datang.

“Peningkatan aktivitas gelombang dapat meningkatkan juga kekuatan rip current karena bisa membangkitkan arus umpan yang lebih kuat,” jelasnya.

BACA JUGA:Simpang Siur Kenaikan PPN 12 Persen Dimanfaatkan Oknum, Sosiolog UGM: Dampaknya ke Masyarakat Kecil

Oleh karena arus ini berbahaya, Hendi pun membagikan tips mengenalo tanda-tanda adanya rip current pada pesisir.

Menurut Hendi, tanda pertama yang paling mudah dikenali adalah tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah.

Jika ombak tidak pecah dan permukaan air yang terlihat tenang, tidak terdapat buih atau riak, sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya.

“Yang jelas, jika tidak bisa berenang jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi himbauan petugas,” katanya.

BACA JUGA:Kritik Keras Pakar UGM soal OJK Ganti Nama Pinjol Jadi Pindar: Sesat Pikir!

Selanjutnya apabila terjebak pada rip current, ia menyarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri.

Kemudian berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah.

Hal ini dinilai bisa memudahkan untuk berenang menuju kembali ke darat.

Sebaliknya apabila berenang melawan arus, justru akan banyak menghabiskan energi dan sangat susah dilakukan.

"Pada kondisi rip current, biasanya banyak menimbulkan korban. Korban kehabisan tenaga karena berusaha melawan arah arus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads