bannerdiswayaward

Terbongkar! Fakta Guru-guru Dituding Sibuk Ngonten hingga Siswa SMA 1 Mempawah Tak Bisa Ikut SNBP 2025

Terbongkar! Fakta Guru-guru Dituding Sibuk Ngonten hingga Siswa SMA 1 Mempawah Tak Bisa Ikut SNBP 2025

Fakta Guru di SMAN 1 Mempawah Bikin Murid Gagal Ikut SNBP 2025?---TikTok

BACA JUGA:Ramadan Sudah Dekat, Bapanas Pastikan Stok Pangan Tersedia dan Aman

1. Keterlambatan Pengisian Data PDSS

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah, Endang Superi Wahyudi, menyampaikan keprihatinan atas situasi yang mengancam partisipasi ratusan siswa dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 dikarenakan keterlambatan pengisian data PDSS.

Ia menegaskan bahwa masalah teknis dan kendala waktu telah menjadi penyebab utama dari kesulitan ini. Proses finalisasi data siswa terhambat oleh faktor-faktor tersebut, akibatnya proses input data tidak dapat dilaksanakan karena batas waktu yang telah lewat.

2. Aksi demo siswa di SMAN 2 Mempawah

Para siswa kelas XII melakukan demonstrasi pada Senin, 3 Februari 2025 dengan mengenakan pakaian seragam hitam dan membuat tulisan kritikan sebagai bentuk ekspresi kekecewaan mereka.

BACA JUGA:Menko Airlangga Ungkap Peran Penting Perguruan Tinggi untuk Mengakselerasi Hilirisasi, Bocorkan Inovasi yang Akan Dikembangkan

3. Respons Dinas Pendidikan Kalbar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, telah menjatuhkan teguran tertulis kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Kurikulum, dan Tim PDSS SMAN 1 Mempawah.

Rita menjelaskan bahwa sebelum terjadinya insiden ini, Dinas Pendidikan telah memberikan peringatan secara berkala terkait pentingnya pengisian data siswa, bahkan melalui grup sekolah. Namun, SMAN 1 Mempawah dinilai lamban dalam proses finalisasi data siswa.

Rita juga menyoroti bahwa sistem pengisian data siswa melalui portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tidak terkoneksi langsung dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, melainkan langsung terhubung dengan Kemendikbud RI.

Sebagai langkah tanggap, Rita akan mendampingi Kepala Sekolah dan Tim PDSS dalam berkoordinasi dengan admin pusat di Kemendikdasmen RI demi menyelesaikan masalah ini.

Ditambahkan pula bahwa pihak sekolah telah melaksanakan mediasi dan menawarkan dua opsi solusi kepada siswa dan orang tua terkait kelalaian dalam penginputan data.

Rita menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan menjelaskan bahwa tindakan pemulihan sedang diupayakan dengan penuh tanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads