Enam Alasan Sosok Kiai Asep Calon Ideal Pemimpin Nahdlatul Ulama (PBNU)

KH Asep Saifuddin Chalim-Peantren Amanatul Ummah-
PEMBICARAAN mengenai siapa sosok Kiai yang paling ideal sebagai penerus Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendatang menjelang MLB NU sudah mulai banyak dibicarakan. Salah satu nama yang mencuat adalah Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim. Ketika Muktamar ke-34 di Lampung nama Kiai Asep pernah Viral sebagai Calon Ketum PBNU, Setidaknya saat ini ada 6 (lima) alasan Kiai Asep sebagai tokoh yang paling layak memimpin PBNU pasca MLB:
Putra Salah Satu Pendiri NU
Kiai Asep merupakan putra Kiai Abdul Chalim, salah satu ulama pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus sahabat seperjuangan Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Kedua pendiri NU yang telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional ini pernah bersama-sama belajar di Makkah, Arab Saudi. Kiai Asep adalah satu-satunya putra pendiri yang masih ada. Rasa cinta kepada NU jauh lebih mendalam.
KH. Abdul Chalim, ayahanda Kiai Asep, berperan dalam Nahdlatul Ulama sebagai Sekertaris II, sedangkan Sekertaris I yaitu KH. Abdul Wahab Hasbullah. Beliau juga merupakan salah satu utusan yang diberangkatkan ke Hijaz, untuk menghadap kepada Raja Abdul Aziz bin Saud yang berkeinginan untuk menghilangkan situs peninggalan Nabi. Utusan ini kemudian disebut komite Hijaz.
Santri Tulen dan Aktifis NU Sejak Usia Muda.
Kiai Asep merupakan salah satu alumni pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang saat ini juga mengabdikan dirinya sebagai Rektor Institut Agama Islam Al-Khoziny. Kiai Asep pernah menjadi ketua PCNU Surabaya, bahkan mengawali karier aktifis NU sejak dari bawah, dari tingkat ranting sampai Ketua PP PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) sejak 2011.
Kiai Asep remaja juga pernah mengenyam pendidikan di beberapa pondok pesantren, diantaranya: Pondok Pesantren Cipasung Jawa Barat, Pondok Pesantren Sono Sidoarjo, Pondok Pesantren Siwalanpanji Sidoarjo, Pondok Pesantren Gempeng Bangil, Pondok Pesantren Darul Hadits Malang dan yang terakhir Pondok Pesantren Sidosermo Surabaya. Secara Intelektualitas, Kiai Asep sangat mumpuni.
Pendiri Pondok Pesantren
Pesantren yang dirintis Kiai Asep adalah Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Beliau mendapat penghargaan utama sebagai “pemimpin visioner dan inspiratif”. Penghargaan utama itu diberikan oleh koran HARIAN BANGSA saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 di kantor barunya di Jalan Cipta Menanggal I/35 Surabaya.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, mendapat penghargaan tokoh pendidikan Islam. Penghargaan itu diraihnya dari lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Awards dengan kategori Tokoh Pendidikan Islam Kultural Jatim 2021.
Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh pengurus ARCI kepada Asep Saifuddin, di UKHAC Bendungan Jati, pada Jumat malam 7 Mei 2021. Selain itu, beliau juga seorang akademisi Guru Besar bidang Sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Pengukuhannya saat itu menjadi sorotan karena dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Pembaharu Pendidikan Islam
Menurut pengamat pendidikan, Muhammad Aminullah, alasan mengapa Kiai Asep layak disebut sebagai Pembaharu Pendidikan Islam abad 21 ini adalah keberhasilannya mendirikan Pondok Pesantren dan Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah.
Saat ini tak kurang dari 10.000 santri yang menuntut Ilmu di lembaga pendidikan Amanatul Ummah. Pada awalnya pendirian Ponpes Amanatul Ummah sekitar tahun 2007 KH Said Aqil Siradj ketua PBNU diajak Kiai Asep meninjau lokasi yang akan dibangun pesantren Amanatul Ummah. Melihat lokasi, Kiai Said saat itu merasa pesimis dengan ide Kiai Asep mendirikan Ponpes di hutan yang jauh dari keramaian. Sekarang terbukti prasangka Kiai Said terhadap ide Kiai Asep itu salah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: