Enam Alasan Sosok Kiai Asep Calon Ideal Pemimpin Nahdlatul Ulama (PBNU)

KH Asep Saifuddin Chalim-Peantren Amanatul Ummah-
Sejak berdirinya lembaga pendidikan di bawa naungan Ponpes Amanatul Ummah, siswa-siswinya setiap tahun memenangi berbagai kejuaraan/lomba akademis dan keteramilan di tingkat Nasional dan Internasional. Lulusan sekolah tingkat SMA dan Aliyah paling banyak di terima di kampus Negeri dan kampus-kampus luar negeri. Tentu akan panjang jika mengulas satu persatu prestasi santri/siswa yang belajar di lembaga pendidikan yang didirikan oleh Kiai Asep. Untuk itu pembaca bisa mencari sendiri di website Amanatul Ummah.
Memajukan PERGUNU
Perjuangan Kiai Asep sangat besar dalam menghidupkan PERGUNU. Seperti yang diceritakan banyak pengamat pendidikan, salah satunya dosen di Institut Pesantren Abdul Chalim Dr. Gatot Sujono, bahwa hidup dan berkembang pesatnya Pergunu saat ini tidak lain adalah karena tangan dingin Kiai Asep.
Dua kali Kongres 2011, 2016 dan 2022 Kiai Asep dipilih menjadi Ketua Pergunu. Ini menandakan semua percaya dan merasakan kemajuan Pergunu di tangan Kiai Asep. Dengan memimpin PBNU, cakupan perjuangan Kiai Asep akan lebih luas dan masyarakat yang mendapat manfaat akan lebih massif. Warga NU betul-betul butuh pemimpin berdarah biru yang murni dan intelektual yang terbukti berjasa.
Punya Chemestri dengan Presiden Prabowo
Pada Pemilu 2024 kemarin Prof. Dr. K.H Asep Saifuddin Chalim bergabung dalam struktural Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran di Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Partner Politics AB Solissa mengatakan kehadiran tokoh NU ini semakin memperkuat dukungan kepada pasangan Prabowo - Gibran. Sebab, kiai Asep membawa gerbong yang pengaruhnya signifikan, baik secara kultural yaitu PERGUNU, maupun kultural di kalangan nahdliyin.
BACA JUGA:Bermarwah Karena Umat, Lemah Karena Rais 'Aam
BACA JUGA:Ini Alasan Presiden Tidak Boleh Menerima Mundurnya Gus Miftah
Pengaruh Kiai Asep secara geografi sangat besar, terimutama di desa-desa daerah Majalengka, Cirebon, Ibdramayu Jawa Barat dan Jawa Timur sekitar Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Jauh sebelum Pemilu, hubungan Kiai Asep dan Prabowo sudah terjalin kuat, karena adanya kesamaan visi dan misi untuk memajukan negeri. Karena itu tak mengherankan kedua tokoh ini chemestri-nya begitu dekat.
Pertemuan paling mutkahir, saat Kongres XVII PP Muslimat,Senin, 10 Februari 2025 kemarin. Kiai Asep mempimpin Doa, Presiden Prabowo Mengamini Khusuk dalam Pembukaan Kongres Muslimat NU. Pabowo yang duduk berdampingan dengan Khofifah Indar Parawansa tampak khusus mengamini selama Kiai Asep memimpin doa. Setelah Kiai Asep selesai berdoa, Presiden Prabowo langsung berdiri dan melangkahkan kaki menyambut, memeluk dan menyalami Kiai Asep secara hangat. (*)
*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: