Rekam Jejak 'Mengerikan' Pandu Sjahrir, Disebut Sebagai Sang Pengaruh Kebijakan BEI

JAKARTA, DISWAY.ID - Rekam jejak Pandu Sjahrir menuai konroversi di media sosial saat ada isu bahwa ia akan dijadikan bos Danantara.

Isu Pandu Patria Sjahrir sebagai petinggi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) semakin hangat.

Terlebih setelah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruar Sirait memperkenalkannya pada Selasa, 11 Februari 2025 lalu.

Pandu Sjahrir menyerahkan semuanya saat Istana Kepresidenan mengumumkannya pada Senin, 24 Februari 2025.

BACA JUGA:Sederet Nama Tokoh Ramaikan Bursa Calon Pimpinan Danantara: Pandu Sjahrir, Rosan Roeslani, Agus Marto, Ignasius Jonan

Untuk saat ini Pandu Sjahrir masih memiliki jabatan sebagai Ketua Pengembangan Keuangan Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Mendengar kabar bahwa Pandu Sjahrir akan menjadi Ketua Danantara, salah seorang Dosen Universitas Indonesia yakni Geger Riyanto sedikit khawatir.

Disebut-sebut bahwa kekhawatiran itu karena Pandu Sjahrir mempunyai 'power' yang sampai mampu mengubah keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Keringat dingin waktu dengar Pandu Sjahrir bakal jadi petinggi Danantara,: cuit Geger Riyanto di akun media sosial pribadinya di X.

BACA JUGA:Pengakuan Pandu Sjahrir Ponakan Luhut Salah Satu Pengendali Danantara: Saya Belum Berani Komentar Banyak

"Pandu, keponakan Luhut, dengar-dengar yang mempengaruhi BEI mengubah kebijakan sehingga bisa memasukkan Bukalapak dan GOTO ke bursa meski masih merugi. Argumennya, agar bursa mendukung ekosistem startup," tambahnya.

Kemudian Geger Riyanto menjelaskan bagaimana nasib dari Bukalapak dan GOTO yang terus terjun bebas.

Harga saham Bukalapak dan GOTO sangat minim sekarang, lambat laun bisa saja menjadi gugur.

"Nasib Bukalapak dan GOTO sendiri makin hari makin nggak menentu. Ditawarkan dengan harga IPO Rp850 (dengan justifikasi yang tak jelas waktu itu), harga Bukalapak sekarang Rp144. Investor terbesarnya, masyarakat. Baru-baru ini, Bukalapak tutup usaha marketplace produk fisik," terang Geger Riyanto.

Sumber: