bannerdiswayaward

Desakan THR Driver Ojol Menggema: Kesejahteraan atau Ancaman bagi Industri?

Desakan THR Driver Ojol Menggema: Kesejahteraan atau Ancaman bagi Industri?

Lokasi Mangkal Driver Ojol di Jakarta.--pinterest

Pengurangan jumlah mitra pengemudi untuk mengurangi beban biaya.

Penurunan atau penghapusan insentif dan bonus perjalanan, yang justru dapat berdampak negatif pada penghasilan mitra dalam jangka panjang.

Kenaikan tarif bagi pelanggan, yang bisa menurunkan daya saing platform dan mengurangi jumlah perjalanan.

Penurunan minat investor terhadap industri ride-hailing di Indonesia, yang dapat memperlambat inovasi dan pertumbuhan bisnis.

"Jika beban operasional terlalu besar, perusahaan bisa mengurangi jumlah pengemudi aktif atau bahkan menaikkan tarif perjalanan. Ini bisa berdampak negatif tidak hanya bagi pengemudi, tetapi juga bagi pelanggan yang bergantung pada transportasi online," kata Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS.

BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 26 Februari 2025 Lengkap Sinopsis, Banjir Film Genre Thriller

Belajar dari Negara Lain

Beberapa negara telah menghadapi perdebatan serupa mengenai status pekerja gig dan kewajiban pemberian tunjangan. Namun, tidak semua menerapkan kebijakan yang membebani perusahaan.

Di Singapura dan Malaysia, pemerintah bekerja sama dengan platform ride-hailing untuk mengembangkan skema perlindungan sosial sukarela, seperti dana pensiun atau asuransi kesehatan, daripada mewajibkan THR.

Sebaliknya, di Spanyol dan Inggris, perubahan regulasi yang mengubah status mitra menjadi pekerja tetap justru berakibat pada pengurangan drastis jumlah pengemudi aktif, bahkan menyebabkan beberapa platform menutup operasinya di negara tersebut.

BACA JUGA:Pemprov Jakarta Bakal Sanksi Perusahaan Tak Bayar THR, Posko Pengaduan Dibuka Maret 2025

Mencari Solusi yang Berkelanjutan

Meskipun desakan THR bagi driver ojol semakin kuat, perlu ada pendekatan yang lebih berimbang agar kebijakan yang diambil tidak merugikan berbagai pihak.

Beberapa alternatif solusi yang bisa dipertimbangkan adalah:

1. Skema perlindungan sosial berbasis kontribusi, seperti asuransi kesehatan atau dana pensiun sukarela bagi mitra pengemudi.

2. Pemberian insentif khusus saat Lebaran, tanpa mengubah status hukum mitra menjadi karyawan.

3. Subsidi dari pemerintah untuk membantu mitra pengemudi mendapatkan tunjangan hari raya tanpa membebani perusahaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads