Kasad Sebut TNI yang Ikut Perang di Papua Hanya 5 Persen: Lainnya Hanya di Pinggiran Saja

JAKARTA, DISWAY.ID – Jenderal TNI Maruli Simanjuntak selaku Kepala Staf Angkatan Darat atau Kasad sebut TNI yang ikut perang di Papua hanya 5 persen.

Menurut Jenderal TNI Maruli bahwa anggota TNI lainnya yang dikirim hanya berada di Papua pinggirannya saja.

Hal tersebut disampaikan  oleh Kasad saat menjawab pertanyaan terkait kenaikan pengkat pangkat Teddy Indra Wijaya dari Mayor ke Letnan Kolonel (Letkol).

Kasad menyebutkan jika kenaikan pangkat dari Mayor ke Letkol itu adalah hak dari pimpinan yaitu Kasad.

BACA JUGA:Viral! Rumah di Teluknaga Tangerang Ditembok Tetangga, Minta Tolong ke Presiden Prabowo

BACA JUGA:Hari Ini! Link dan Cara Beli Tiket Film Konser SEVENTEEN RIGHT HERE di Bioskop, Dibuka Pukul 15.00 WIB

Jenderal TNI Maruli menyempaikan bahwa kenaikan pangkat pada Letkol Teddy karena menganggap peranan Teddy selama ini.

“Ada orang yang sudah dianggap oleh Presiden bisa membantu dan bisa mengkordinasikan, maka kita kasih kenaikan pangkat, apa masalahnya,” tegas Kasad.

Sedangkan menjawab protes yang menyebutkan terkait dengan anggota TNI yang ikut berperang dan berjuang, Kasad menyampaikan harus mengetahui terlebih dahulu siapa sosok itu.

BACA JUGA:YPTI Kuatkan Rantai Pasok Industri Dirgantara, Kemenperin Dukung Kerja Sama dengan PT Dirgantara Indonesia

BACA JUGA:Warna Coklat Mahogany Viral, Diprediksi Jadi Tren Busana Lebaran 2025 yang Mewah dan Elegan

“Kita perlu tahu siapa anggota TNI yang ikut berperang, apakah benar-benar ikut berperang,” tambahnya.

Sedangkan kenaikan pangkat ini dari beberapa pihak menilai hal tersebut melanggar Undang-Undang TNI yang mengatur bahwa pejabat militer yang menduduki jabatan sipil seharusnya mengundurkan diri dari dinas aktif di TNI.

Salah satunya adalah Profesor Lili Romli selaku Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menjelaskan jika kenaikan pangkat yang diiringi dengan jabatan sipil ini berpotensi melanggar ketentuan yang ada dalam undang-undang.

Sumber: