Pernah Kedutan di Wajah dengan Tak Terkendali? Kenali Hemifacial Spasm

Pernah Kedutan di Wajah dengan Tak Terkendali? Kenali Hemifacial Spasm

Kedutan pada wajah dengan tak terkendali dalam dunia medis dikenal dengan Hemifacial spasm.--Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Kedutan atau berkedut-kedut sendiri pada bagian tubuh tertentu seringkali dikaitkan dengan mitos, padahal secara medis ini ada kaitannya dengan saraf.

Kedutan pada wajah dengan tak terkendali dalam dunia medis dikenal dengan Hemifacial spasm.

BACA JUGA:Arti Firasat Kedutan di Setiap Bagian Tubuh Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk

Apa itu Hemifacial Spasm?

Adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot wajah secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah.

Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah.

Menurut dr. Wienorman Gunawan, Sp.BS, Dokter Spesialis Bedah Saraf di Bethsaida Hospital, hemifacial spasm terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya.

BACA JUGA:Awas! Kedutan Otot Bisa Jadi Tanda Kerusakan Hati Permanen, Begini Penjelasannya

 “Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal,” jelasnya.

Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderitanya, terutama pada wanita.

Kedutan yang terjadi terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa malu dalam berinteraksi sosial.

BACA JUGA:Mengenal Neurofisiologi untuk Diagnosis hingga Penanganan Gangguan Saraf

Pilihan Pengobatan Hemifacial Spasm

Bagi penderita hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral, terdapat dua metode utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini:

1. Microvascular Decompression (MVD) Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan prosedur operasi yang bertujuan untuk memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya.

2. Injeksi Botulinum Toxin (Botox) Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan Botox ke area yang mengalami kedutan untuk mengurangi kontraksi otot yang berlebihan. Terapi ini biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads