Lembaga Pinjaman Mahasiswa Disiapkan dengan Skema Crowdfunding, Wacana Student Loan Jilid Baru?

Lembaga Pinjaman Mahasiswa Disiapkan dengan Skema Crowdfunding, Wacana Student Loan Jilid Baru?

Brian Yuliarto selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) mengatakan bahwa hal ini masih dalam proses perumusan.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah tengah menyiapkan lembaga pinjaman dengan skema crowdfunding untuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah.

Brian Yuliarto selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) mengatakan bahwa hal ini masih dalam proses perumusan.

"Ini kita sedang merumuskan, jadi bagaimana kita bisa mengajak partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya, membuat satu lembaga. Nanti lembaga ini memberikan pinjaman secara minim," ungkap Brian pada wartawan, 14 Maret 2025.

BACA JUGA:Alasan Rapat RUU TNI Digelar di Hotel Fairmont, Sekjen DPR RI: Rapatnya Maraton, Harus Ada Tempat Istirahatnya

BACA JUGA:Pagar Laut Tengerang yang Masih Tersisa 600 Meter Harus Dicabut Pakai Alat Berat, Nelayan: Ditarik Pakai Tagboat Gak Bisa

Dengan skema crowdfunding, pihaknya mengajak masyarakat turut serta membantu dari segi pendanaan.

"Kita juga ingin ada pelibatan masyarakat sehingga kita sesama bangsa Indonesia ini, sama-sama saling membantu, bersama-sama menyelesaikan atau membantu mencari jalan untuk pendidikan tinggi di Indonesia," lanjutnya.

Dana yang dikumpulkan ini nantinya akan dipinjamkan ke mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pinter Kuliah (KIP-K).

BACA JUGA:Promo Indomaret Terbaru Hari ini 16 Maret 2025, Segitiga Biru Tepung Terigu Cuma Rp13.000 Aja!

BACA JUGA:Skema Banyak Risiko, Pengamat: Pemberian THR Ojol Harus Diiringi dengan Pengawasan

"Sifatnya dipinjamkan, nanti ketika mereka lulus, bisa mencicil. Ini kita sedang kaji. Kita berharap bisa cepat sehingga nanti barangkali ada yang sedikit kondisi ekonominya di atas batas penerima KIP, kan, tidak bisa menerima. Ini bisa (mengajukan pinjaman). Tapi ini kita sedang kaji secara serius. Semoga bisa cepat kita realisasikan," paparnya.

Terkait penggunaan dana LPDP pada pinjaman, ia mempertimbangkan tingkat pembayaran para mahasiswa.

"Kita masih bicara dengan LPDP, tapi kan begini ya, namanya pinjaman, ya, kadang-kadang return rate-nya tidak 100 persen, ada yang 20 persen," ungkapnya.

Hal ini, lanjutnya, belajar dari sistem Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) yang pernah diterapkan pada era Orde Baru.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads