Kemdiktisaintek Percepat Tanggap Darurat Bencana Banjir–Longsor Sumatera

Kemdiktisaintek Percepat Tanggap Darurat Bencana Banjir–Longsor Sumatera

Kemdiktisaintek menyalurkan bantuan ke terdampak banjir-longsor Sumatera-Doddy Suryawan-

JAKARTA, DISWAY.ID– Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bergerak cepat merespons bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025.

Bencana besar ini berdampak pada aktivitas pendidikan tinggi di 60 perguruan tinggi. Berdasarkan data BNPB per 7 Desember 2025, terdapat 916 korban meninggal, 274 hilang, dan 51 kabupaten/kota terdampak.

BACA JUGA:Kunjungan Delegasi Indonesia ke Hayrat Foundation Istanbul: Menguatkan Islam Wasathiyah dan Kolaborasi Global

Untuk memastikan keberlanjutan pendidikan dan dukungan bagi sivitas akademika, Kemdiktisaintek mengalokasikan bantuan senilai Rp124,3 miliar melalui tiga skema utama:

Rincian Bantuan

  • Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat – Rp46,5 miliar
    Mencakup pengoperasian 28 kampus posko dan 10 kampus pendukung yang mendistribusikan logistik, layanan kesehatan, air bersih, sanitasi, hingga dukungan psikososial bagi warga terdampak.
  • Penggalangan Dana – Rp6,8 miliar
    Dihimpun melalui berbagai inisiatif kampus dan jaringan akademik.
  • Bantuan Biaya Hidup – Rp71 miliar
    Disalurkan kepada 18.933 mahasiswa dan dosen, dengan transfer langsung ke rekening penerima. Bantuan mulai dieksekusi sejak 5 Desember 2025.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengapresiasi respons cepat kampus dalam memastikan penanganan berlangsung efektif.

“Bantuan ini langsung ditransfer ke rekening penerima dan sudah mulai dieksekusi sejak 5 Desember. Kami juga mengapresiasi gerak cepat perguruan tinggi yang memastikan bantuan tepat sasaran,” ujar Brian di Jakarta, akhir pekan lalu.

BACA JUGA:Purbaya Semprot Pengusaha dan Pejabat Bea Cukai di DPR: Kalau Main-main, Saya Hantam!

Sementara itu, Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, menekankan pentingnya laporan lapangan untuk menjamin transparansi dan efektivitas penggunaan anggaran.

“Respons harus efisien dan akuntabel. Laporan lapangan menjadi kunci agar seluruh langkah penanganan sesuai kebutuhan,” tegasnya.

Kemdiktisaintek juga tengah melakukan pendataan menyeluruh terhadap fasilitas kampus yang rusak sebagai dasar penyusunan skema pemulihan bertahap pascabencana.

Kementerian menyampaikan belasungkawa atas banyaknya korban jiwa dan membuka informasi resmi melalui kanal Kemdiktisaintek serta LLDIKTI sebagai pusat koordinasi bagi perguruan tinggi terdampak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads