Proses Seleksi Masuk Sekolah Rakyat Dimulai 1 April, Ada Psikotes hingga Kesehatan

Proses Seleksi Masuk Sekolah Rakyat Dimulai 1 April, Ada Psikotes hingga Kesehatan

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan, pihakya akan menyisir calon-calon murid yang berada dalam kategori desil 1 (miskin ekstrem) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di masing-masing daerah.-kemensos-

JAKARTA, DISWAY.ID - Tim satuan tugas (satgas) akan merekrut murid untuk Sekolah Rakyat mulai 1 April 2025.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan, pihakya akan menyisir calon-calon murid yang berada dalam kategori desil 1 (miskin ekstrem) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di masing-masing daerah.

Nantinya, calon murid akan menjalani serangkaian tes, mulai dari psikotes, tes akademik, hingga tes kesehatan.

BACA JUGA:Draft RKUHAP Baru: Perbaiki Aturan Restorative Justice hingga Peran Advokat

BACA JUGA:Patrick Kluivert Bikin Timnas Indonesia 'Terkapar' di Australia, Netizen: Kok Cuma Planga-plongo?

Apabila kuota masih tersedia, akan dilakukan kembali rekrutmen kepada anak-anak dari desil 2.

Secara berkala pihaknya juga akan mengukur proses belajar murid-murid di Sekolah Rakyat.

Dengan demikian, perkembangan murid juga dapat dilaporkan secara berkala kepada orang tua, wali murid, maupun publik.

BACA JUGA:Pengadilan Tipikor Jakarta Dipadati Simpatisan Hasto, Diantaranya Pakai Rompi Oranye

BACA JUGA:BPOM Segera Buat Regulasi Review Produk Skincare di Medsos, Influencer Tak Bebas Buat Konten?

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi dalam evaluasi ini.

Beberapa aspek yang diukur seperti aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid.

“Paling tidak, setiap semester kami bisa menyampaikan progresnya. Ini lho, progres fisiknya seperti ini, dia tambah sehat, IQ-nya pun juga demikian, kedisiplinannya pun juga demikian, mentalitinya pun juga demikian, sehingga kita bisa melaporkan ke publik,” imbuhnya.

Dengan begitu, diharapkan dapat terbangun kepercayaan publik melalui pengukuran dan pelaporan yang secara berkala dan terarah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads