Istri Polisi Korban Penembakan TNI Lampung Dapat Ancaman saat Ingin ke Jakarta untuk Ngadu ke Hotman Paris

Istri Polisi korban penembakan TNI Lampung dapat ancaman saat ingin ke Jakarta untuk bertemu dengan Hotman Paris.-hasyim ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID - Istri Polisi korban penembakan TNI Lampung dapat ancaman saat ingin ke JAKARTA.
Hal tersebut disampaikan Hotman Paris saat melakukan pertemuan dengan istri almarhum Iptu Lusiyanto dan Petrus Apriyanto korban penembakan oknum TNI saat sabung ayam di Lampung.
Kedua istri Polisi korban penembakan tersebut bermaksud meminta bantuan hukum terkait kasus yang menimpa suami mereka, namun justru mengalami tekanan dari pihak yang tidak diketahui.
Dapat Ancaman sebelum Berangkat ke Jakarta
Hotman Paris melalui asisten pribadinya, Putri menceritakan bahwa istri almarhum Iptu Lusiyanto dan Petrus Apriyanto dicegat saat melakukan perjalanan ke Jakarta oleh oknum anggota kapolsek dengan alasan bahwa Kapolri akan berkunjung pada hari Rabu.
BACA JUGA:Suporter Bahrain Kabur, Media Vietnam Bingung: GBK Emang Gak Cocok Buat yang Mental Tempe!
BACA JUGA:Tanggulangi Banjir Rob, Pramono Kebut Tanggul Setinggi 2,5 Meter di Muara Angke
"Jadi tadi malam ibu kapolsek dengan istrinya almarhum dan istri almarhum pak Petrus sudah melakukan perjalanan menuju Jakarta. Namun di tengah perjalanan mereka dipaksa untuk kembali lagi dengan alasan bahwa ada bimbingan dari pak Kapolri," ujar Putri ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara Selasa 25 Maret 2025.
"Sampai pagi rumah mereka masing-masing dijaga oleh anggota Polsek yang sebelumnya tidak pernah seperti itu," lanjutnya.
Terlepas dari alasan itu, Hotman Paris sangat menyayangkan hal tersebut, karena keluarga 3 korban Polisi itu hanya ingin memperjuangkan keadilan.
BACA JUGA:KAI Wisata Siapkan 4000 Petugas di Lapangan Berikan layanan Terbaik Saat Lebaran 2025
"Jadi 2 istri dari almarhum kapolsek sama almarhum pak Petrus tidak diizinkan oleh para aparat kepolisian untuk datang ke Jakarta alasannya karena Kapolri mau datang hari Rabu," ujar Hotman Paris.
"Kami juga tidak mempermasalahkan alasannya apa cuma sangat disayangkan mereka kan punya hak asasi untuk perjuangkan pendekatan hukum atas suaminya yang meninggal kenapa harus dicegat di jalan dan kenapa rumahnya ditungguin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: