KADIN Santai Hadapi Perang Tarif AS-China, Anindya: Justru Buka Peluang Ekspor!
Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya N. Bakrie, menegaskan pentingnya kesiapan Indonesia dalam merespons perubahan global.--Disway
Dengan banyaknya perusahaan yang mencari alternatif rantai pasok di luar China, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari enam negara yang paling diuntungkan.
Kenaikan ekspor Indonesia ke AS berpotensi melampaui Malaysia, Thailand, dan Filipina, berkat daya saing industri manufaktur serta kebijakan pemerintah yang mendorong investasi dan ekspor. Namun kenaikan tersebut masih lebih rendah daripada kenaikan ekspor yang akan dicapai oleh Vietnam.
“Perang tarif AS-China bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang. Kita harus memperkuat industri dalam negeri dan memperluas pasar ekspor dengan strategi yang tepat,” ujarnya.
Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Koordinator KADIN Indonesia, menambahkan, “Kita tidak boleh menjadi penerima manfaat pasif. Momentum ini adalah kesempatan langka.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Pecahkan Rekor Skuad Mewah 36 Juta Euro, Australia Pusing China Takut!
Jika kita tidak bertindak cepat, negara lain seperti Vietnam dan Meksiko akan mengambil alih peluang ini.”
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Perdagangan Internasional, Pahala Mansury, menekankan perlunya strategi jangka panjang.
"Indonesia berpotensi mendapat keuntungan dari pengalihan impor AS, terutama di sektor hilirisasi dan padat karya. Untuk itu, kita harus memperluas akses pasar, bekerja sama dengan pemasok global, dan menarik perusahaan dalam rantai pasok AS agar memindahkan sebagian produksinya ke Indonesia, memanfaatkan dampak tarif AS terhadap Tiongkok dan Meksiko."
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
