bannerdiswayaward

Perkuat Daya Saing Industri, Kemenperin Umumkan Penyelenggaraan AIGIS 2025

Perkuat Daya Saing Industri, Kemenperin Umumkan Penyelenggaraan AIGIS 2025

Agus Gumiwang Kartasasmita, pelaksanaan AIGIS 2025 ini akan menjadi platform utama bagi pemangku kepentingan industri, pembuat kebijakan, dan inovator untuk berkolaborasi dalam upaya dekarbonisasi sektor manufaktur-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Memperkuat komitmen Indonesia dalam meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional di pasar domestik dan global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara resmi telah mengumumkan penyelenggaraan Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 akan berlangsung pada 20-22 Agustus 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, pelaksanaan AIGIS 2025 ini akan menjadi platform utama bagi pemangku kepentingan industri, pembuat kebijakan, dan inovator untuk berkolaborasi dalam upaya dekarbonisasi sektor manufaktur.

“Tahun ini, AIGIS mengusung tema “Mendorong Dekarbonisasi Industri melalui Ekosistem Industri Hijau”, sejalan dengan target net-zero emissions Indonesia pada 2060 dan komitmen sektor industri dalam negeri untuk mencapai net-zero pada 2050,” ujar Menperin Agus kepada Disway, pada Kamis 3 April 2025.

BACA JUGA:Saldo Dana Bansos PKH Tahap II Kapan Cair? Cek di Sini Pakai NIK KTP

BACA JUGA:Kementan Kirim 15 Ton Bahan Pangan untuk Bantu Korban Gempa Bumi Myanmar

Salah satu inisiatif penting yang akan diperkenalkan dalam AIGIS 2025 adalah pembentukan Green Industry Service Company (GISCO).

Menurut Agus, GISCO akan menjadi instrumen pembiayaan yang memberikan kemudahan akses bagi industri, khususnya sektor manufaktur, dalam mengadopsi teknologi rendah karbon dan meningkatkan efisiensi energi.

“GISCO hadir sebagai solusi bagi industri yang ingin beralih ke teknologi rendah karbon namun masih menghadapi kendala dalam hal investasi dan pendanaan,” jelas Menperin Agus.

“Dengan GISCO, kita akan mempercepat transformasi industri menuju dekarbonisasi yang lebih masif dan efektif, terutama bagi sektor manufaktur yang menjadi tulang punggung industri dalam negeri,” tambahnya.

Nantinya, Agus menambahkan, AIGIS 2025 juga akan menyoroti isu strategis terkait circular economy, yang menjadi kunci bagi keberlanjutan industri manufaktur di Indonesia.

BACA JUGA:Keras! BEM Unud Tolak Isu Militer Masuk Kampus, Tuntut Kerja Sama dengan Kodam IX Dibatalkan

BACA JUGA:Dilepas Menko PMK, Indonesia Kembali Kirim Bantuan untuk Korban Gempa di Myanmar

Salah satunya adalah mengenai ketersediaan bahan baku daur ulang, yang masih sangat bergantung pada impor, yang saat ini merupakan tantangan utama yang dihadapi sektor industri.

“Banyak sektor manufaktur, seperti otomotif, tekstil, plastik, dan elektronik, yang penggunaan material daur ulang masih terbatas karena minimnya pasokan dalam negeri yang berkualitas dan terstandarisasi,” jelas Menperin Agus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads