Badai PHK Dampak Kebijakan Tarif Trump Dibeberkan KSPI, 3 Bulan 50 Ribu Buruh
Pasca Lebaran badai PHK dampak kebijakan tarif Trump dibeberkan KSPI.-Tangkapan Layar-
Saat ini gelombang kedua PHK mulai terlihat, di mana beberapa serikat pekerja sudah diajak berunding oleh pihak manajemen mengenai rencana PHK.
Namun, belum ada kejelasan soal jumlah buruh yang akan terkena dampak, waktu pelaksanaannya, maupun pemenuhan hak-hak mereka dan perundingan masih dalam tahap awal.
Sebelum Lebaran, tim KSPI dan Partai Buruh juga telah menemukan fakta di lapangan bahwa sejumlah perusahaan berada dalam kondisi goyah dan sedang mencari format untuk menghindari PHK.
BACA JUGA:Promo Superindo Hari Ini Terbaru 6 April 2025, Usai Lebaran Sabun Cuci Piring Mulai Rp6 Ribuan
BACA JUGA:Pemkot Tangsel Bakal Lakukan Operasi Yustisi Pasca Lebaran
Namun, dengan diberlakukannya kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat mulai 9 April 2025, perusahaan-perusahaan tersebut diprediksi akan terjerembab lebih dalam.
Ironisnya, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif AS tersebut.
Tidak ada kepastian atau strategi nasional yang disiapkan untuk mencegah pengurangan produksi, penutupan perusahaan, atau PHK massal.
Tercatat bahwa industri-industri yang paling rentan dihantam gelombang kedua PHK meliputi industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik, makanan dan minuman yang berorientasi ekspor ke Amerika Serikat.
BACA JUGA:Berikut Jadwal UM-PTKIN, Cek Materi Ujiannya
Selain itu juga terdapat industri minyak sawit, perkebunan karet, dan pertambangan.
Dalam kalkulasi sementara Litbang KSPI dan Partai Buruh, diperkirakan akan ada tambahan 50 ribu buruh yang ter-PHK dalam tiga bulan pasca diberlakukannya tarif baru tersebut.
Kenaikan tarif sebesar 32 persen membuat barang produksi Indonesia menjadi lebih mahal di pasar Amerika.
Konsekuensinya, permintaan menurun, produksi dikurangi, dan perusahaan terpaksa melakukan efisiensi, termasuk PHK.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: