KemenP2MI Cegah Wanita Asal Sulut yang Hendak Kerja Ilegal ke Kamboja
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten melakukan pencegahan terhadap satu Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan berangkat ke Kamboja-Istimewa-
TANGERANG, DISWAY.ID -- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten melakukan pencegahan terhadap satu Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan berangkat ke Kamboja.
Aksi pencegahan dilakukan BP3MI pada Jumat, 18 April 2025.
CPMI wanita itu berinisial SN dan rencananya berangkat ke Kamboja lewat Singapura.
BACA JUGA:Manfaatkan Fasilitas Kimia Farmasi, Kemenperin Siap Kembangkan Obat Bahan Alam
BACA JUGA:Gelar Bimtek DPRD, Lita Machfud Arifin: Jadi Legislator Jangan Cuma Hadir Rapat
"Terdapat seorang perempuan bernama SN dan seorang lelaki bernama JM yang akan berangkat ke negara Singapura secara nonprosedural," ungkap Dirjen Pelindungan KemenP2MI Rinardi, Sabtu, 19 April 2025.
Setelah dilakukan pendalaman, diketahui kedua CPMI akan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) dengan gaji Rp8 juta.
Berdasarkan keterangan korban, mereka tak mengetahui bahwa akan dikirim kerja secara nonprosedural ke Kamboja.
"Bahwa laporan awal dari suami CPMI, yang bernama SN akan diberangkatkan ke negara Kamboja. Namun, keterangan dari perempuan SN dan JM bahwa mereka akan berangkat ke negara Singapura bukan ke negara Kamboja," kata Rinardi.
Setelah diberikan arahan, CPMI berinisial SN bersedia untuk dibawa ke Rumah Ramah BP3MI Banten untuk nantinya dipulangkan ke daerah asal yakni Sulawesi Utara.
BACA JUGA:Kurangi Dampak Tarif Trump, Indonesia Akan Tingkatkan Impor dari AS
BACA JUGA:Lanjutkan Negosiasi, Menko Airlangga Ungkap Penawaran Indonesia ke AS
Namun, CPMI berinisial JM menolak untuk dibawa ke Rumah Ramah BP3MI Banten dengan alasan hanya ingin berlibur ke Singapura.
"Tetapi tim tetap menjelaskan bahwa keberangkatannya itu ke negara Singapura adalah tidak sesuai dengan prosedur dan akan membahayakan keselamatan jiwanya. Namun, CPMI JM tidak memperdulikan," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
