The Battery Show Indonesia Tampil Perdana di IEE Series 2025, Dorong Kolaborasi dan Akselerasi Transisi Energi Nasional

The Battery Show Indonesia Tampil Perdana di IEE Series 2025, Dorong Kolaborasi dan Akselerasi Transisi Energi Nasional

Setelah sukses dengan IEE Series 2024 yang menghadirkan lebih dari 2.800 perusahaan peserta dan mencatatkan total 64.374 trade attendees, tahun ini Indonesia Energy and Engineering Series (IEE Series) 2025 kembali digelar dengan menghadirkan sejumlah inov-dok disway-

“The Battery Show ini menjadi platform yang sangat tepat bagi produsen baterai, baik lokal maupun internasional, untuk memamerkan inovasi terbaru mereka serta mendorong kolaborasi dan peluang bisnis di pasar yang terus bertumbuh ini,” ujar Lia.

Dalam kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, industri baterai justru menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. 

Hal ini pun sejalan dengan prospek pertumbuhan industri baterai di Indonesia yang kian menjanjikan. 

BACA JUGA:Kartini Goes Green, Apresiasi Langkah Para Kartini Menuju Masa Depan Berkelanjutan

BACA JUGA:Hari Ini ‘Ultah' ke-57 DBD Kasus Pertama Ditemukan di Indonesia, Ayo Segera Vaksin!

Pesatnya pertumbuhan pasar tidak lepas dari posisi strategis Indonesia dalam lanskap energi global. 

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan PDB yang mencapai US$1 triliun, Indonesia juga menempati peringkat ke-10 dunia berdasarkan paritas daya beli. 

Terlebih, daya tarik pasar ini semakin diperkuat oleh stabilitas ekonomi nasional serta proyeksi pertumbuhan PDB pada tahun 2024 yang tetap positif, yakni di kisaran 4,7% hingga 5,5%, sebagaimana diproyeksikan oleh Bank Indonesia.

Di samping kekuatan ekonomi makro yang terus tumbuh, potensi sektor energi Indonesia juga menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya dalam pengembangan infrastruktur, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. 

Perkembangan ini pun mendorong lonjakan permintaan terhadap teknologi baterai yang efisien dan berkelanjutan di berbagai sektor, mulai dari otomotif dan elektronik konsumen, hingga penyimpanan energi dan industri berat.

BACA JUGA:Kejagung Sita Uang Rp5.5 Miliar di Bawah Kasur AM, Deretan Barang Mewah Terkait Kasus Suap Ekspor CPO Ikut Diamankan

BACA JUGA:Kakek Tugimin Cari Alvaro yang Menghilang 47 Hari Diduga Diculik di Masjid Bintaro

Secara khusus, pasar baterai Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compound Annual Growth Rate / CAGR) lebih dari 5,6% sepanjang periode 2023–2028. 

Tren ini didorong oleh meningkatnya adopsi kendaraan listrik dan solusi penyimpanan energi ramah lingkungan. 

Pemerintah Indonesia juga aktif memberikan dukungan regulatif dan insentif untuk mempercepat transisi ke ekosistem energi berkelanjutan. Sejalan dengan itu, sejumlah investor global mulai menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan industri baterai di Indonesia, termasuk melalui investasi besar dalam pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads