Perkuat Kerja Sama, Kemenperin Berikan Apresiasi Kepada Korea Selatan yang Penuhi TKDN Secara Optimal

Perkuat Kerja Sama, Kemenperin Berikan Apresiasi Kepada Korea Selatan yang Penuhi TKDN Secara Optimal

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) berjabat tangan dengan Chairman Federation of Korea Industry (FKI) Shin Dong Bin -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menyusul penguatan jalinan kerja sama antara Indonesia dengan negara Korea Selatan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut memberikan apresiasi kepada komitmen perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara optimal.

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, kolaborasi ini tentu sangat bermanfaat dalam pengembangan SDM industri yang kompeten, dan berdaya saing untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Artinya, secara langsung, mereka telah meningkatkan partisipasi industri lokal, menyerap tenaga kerja dan menyumbang kepada pertumbuhan industri di Indonesia,” ujar Menperin Agus kepada Disway di Jakarta, pada Rabu 30 April 2025.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, Ekonom Soroti Pentingnya Penyusunan Ulang Strategi Fiskal

BACA JUGA:Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

Selain itu, Menperin Agus juga turut menyampaikan apresiasi atas komitmen dari Hyundai yang telah membangun ekosistem EV dengan baik, khususnya pada kendaraan listrik berbasis baterai (EV).

“Khusus bagi pengembangan kendaraan berbasis listrik, kami mencatat beberapa perusahaan Korea telah menikmati beberapa insentif melalui skema produksi program sesuai persyaratan TKDN, antara lain Bea Masuk sebesar 0 persen, PPnBM sebesar 0%, dan PPN sebesar 2 persen dengan mengikuti program LCEV dan program PPN DTP,” papar Menperin Agus.

Dari sisi pengembangan industri hijau sendiri, Menperin Agus mengungkapkan bahwa Kemenperin RI telah menjalin kerjasama dengan POSCO Research Institute untuk periode 2023-2025 dalam menyusun kebijakan dekarbonisasi di sektor industri.

“Dalam mencapai target net zero di sektor industri, kami juga telah menyiapkan serangkaian kebijakan dalam negeri khususnya terkait Net Zero Emission (NZE),” jelas Agus.

Adapun total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tercatat sebesar USD20 miliar pada 2024, dengan ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai USD10,76 miliar. 

BACA JUGA:Mendikdasmen: Prabowo akan Umumkan Bantuan untuk Guru Honorer saat Hardiknas 2 Mei 2025

BACA JUGA:Jelang Deep Learning Diterapkan di Sekolah, 30 Guru Bakal Dilatih di Australia

Sementara itu, realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia sebesar USD 2,98 miliar sepanjang tahun 2024.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads