bannerdiswayaward

Badai Ekonomi Hantam Daya Beli, Ini Langkah Bisnis Asuransi dan Transportasi Hadapi Krisis

Badai Ekonomi Hantam Daya Beli, Ini Langkah Bisnis Asuransi dan Transportasi Hadapi Krisis

Menurunnya daya beli memicu tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi.--Istimewa

BACA JUGA:Cek Syarat Pengajuan dan Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon Rp100-Rp500 Juta, Modal Instan untuk Bisnis UMKM!

1. Bisnis Kendaraan Roda 2

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, pendapatan tumbuh sebesar 3% YoY menjadi Rp3.934 miliar selama Kuartal I 2025 didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual.

Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2% yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3%YoY selama Kuartal I 2025. 

Sementara itu MPMMotor tumbuh sebesar 7% YoY, didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata. Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3% YoY, sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% YoY, didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis.

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3% YoY menjadi Rp316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil. 

BACA JUGA:DFSK dan SERES Gelar Diskusi Manfaat Mobil Listrik Untuk Bisnis Bareng Helmi Yahya

2. Bisnis Asuransi

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance menghadapi tantangan di Kuartal I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY menjadi Rp67 miliar, terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.

Sementara itu, produk properti tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5% YoY berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11% YoY, terutama didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11% YoY. 

BACA JUGA:ESB Luncurkan OLIN, Aplikasi AI untuk Permudah Operasional Industri Bisnis Kuliner

3. Sewa Kendaraan

Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1% YoY disebabkan adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri.

Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% YoY. Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) pendapatan bersih Kuartal I 2025 tercatat turun sebesar 21% YoY, terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi.

Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 6% YoY.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads