bannerdiswayaward

OCA dari Telkom Dorong Transformasi Digital Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Pajak Daerah

OCA dari Telkom Dorong Transformasi Digital Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Pajak Daerah

Integrasi prinsip-prinsip ESG seperti dalam regulasi sektoral dapat menunjukkan komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan dan tata kelola yang baik-Dok.Telkom Indonesia-

Cara ini memakan waktu dan menimbulkan biaya operasional yang sebetulnya tidak perlu dikeluarkan jika dilakukan secara digital.

Hasilnya pun sering kali kurang efektif dalam menjangkau masyarakat secara luas.

Hanya sekitar 3.000 surat dapat dikirim setiap bulannya. Belum lagi konsumsi kertas yang berdampak terhadap lingkungan, sisa-sisa spanduk, flyer, maupun surat-surat bisa menjadi limbah yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

BACA JUGA:GoZero% Goes to Medan: Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, dan Masyarakat Gerak Bersama Bawa Perubahan untuk Bumi

BACA JUGA:Telkom Bantu Pelatihan Aneka Olahan Laut untuk Kelompok Istri Nelayan di Banten

Kondisi berbeda dirasakan setelah Bapenda Sumbar memanfaatkan OCA.

Mereka mulai mengintegrasikan layanan OCA Blast dengan aplikasi pengiriman pesan, sehingga jumlah pemberitahuan pajak yang dikirim melonjak drastis sebanyak 1500%.

Dari sebelumnya hanya 3.000 per bulan, kini mencapai 45.000.

Masyarakat pun dapat menerima pemberitahuan pajak secara cepat dan tepat waktu. Hal ini tentu saja meningkatkan aksesibilitas informasi yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak, yang pada akhirnya akan memperkuat pendapatan daerah.

Tak hanya memberikan dampak positif dari sisi pelayanan dan pendapatan, OCA juga membawa manfaat dalam efisiensi operasional dan pelestarian lingkungan.

BACA JUGA:Perkuat Aksi ESG GoZero Persen, TelkomGroup Gelar Program Jejak Hijau Srikandi

BACA JUGA:Telkom Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025

Beban operasional menjadi terpangkas karena tidak lagi menggunakan kertas.

Berbagai studi menunjukkan bahwa produksi kertas memang berdampak besar terhadap deforestasi dan emisi karbon.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), sekitar 17 pohon diperlukan untuk memproduksi satu ton kertas, dan produksi kertas juga mengonsumsi air serta energi dalam jumlah besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads