bannerdiswayaward

Guru Besar UI Wakili Indonesia di Forum WIPO Internasional Jenewa

Guru Besar UI Wakili Indonesia di Forum WIPO Internasional Jenewa

Guru Besar UI Wakili Indonesia di Forum WIPO Internasional Jenewa-Istimewa-

Selain sebagai peneliti dan juga dosen di Departemen K3 FKM UI, Prof. Fatma diamanahkan sebagai kepala Pusat Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction Center) di Universitas Indonesia

Adapun kehadiran beliau dalam forum internasional WIPO menjadi cerminan komitmen Indonesia salam menjadikan aspek K3 sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, 

Serta perkuatan kerja sama global dalam menciptakan lingkungan kerja aman, sehat, dan produktif. 

Di antara materi yang disampaikan oleh Prof. Fatma adalah terkait rekam jejak organisasi dan dirinya dalam menghadapi tantangan melalui mobile apps for training, inspection, emergency response (edurisk), community-based programs, and media campaign. 

BACA JUGA:Anak dan Remaja Skizofrenia dan Bipolar Jalani Terapi Obat Rutin, Seberapa Amankah?

BACA JUGA:Waduh! Covid-19 Muncul Lagi, Kali Ini Ada Varian LF.7 dan NB.1.8

Sebagai contoh aplikasi yang sudah dibuat adalah HIS (Hospital Safety Index). Merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh DRRC UI dalam berbentuk checklist kesiapsiagaan rumah sakit menghadapi keadaan darurat dan bencana. 

Selain itu dipaparkan kondisi Indonesia yang memiliki total jumlah penduduk 284,4 juta. Sementara persentase penduduk yang berkerja sejumlah 69% atau sebanyak 208,54 juta. 

Paling banyak bergerak pada sektor industri jasa yaitu 45%. Sementara sektor lain terdiri atas 27% pertanian, 13% manufaktur, 6% pendidikan, 6% perndidikan dan kesehatan, serta 2% pertambangan. 

Yang menjadi perhatian dan harus menjadi perbaikan ke depannya adalah terkait data yang disampaikan oleh BPJS Ketenagakerjaan yakni terkait angka kecelakaan kerja yang masih tinggi. 

BACA JUGA:Menkes Budi Sebut Pria yang Pakai Jeans Ukuran 33-34 Cepat Menghadap Allah, Kok Bisa?

BACA JUGA:Waduh! Covid-19 Muncul Lagi, Kali Ini Ada Varian LF.7 dan NB.1.8

Maka dari itu, salah satu cara yang dilakukan oleh Prof. Fatma dan tim adalah dengan menghadirkan beragam aplikasi dan edukasi maupun program yang layak diimplementasikan pada sektor industri maupun minyak dan gas serta bidang lain yang memiliki risiko atas pekerjaan yang dilakukan. 

”Inovasi AI dan transformasi IoT di Indonesia dapat meningkatkan deteksi potensi bahaya, pengawasa secara real-time, dan memprediksi analisis di tempat kerja. 

“Kedua pritanti canggih ini memungkinkan lebih banyak lagi dilakukannya tindakan proaktif dan manajemen keselamatan (predictive safety management). 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads